PropertiNews.id, Tangerang - Pasca Brexit, Indonesia menjadi magnet para investor asing
(Baca juga: ‘Brexit’ dan Pengaruhnya bagi Pasar Properti Indonesia) dan keuntungan tersebut perlu dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Bukan hanya soal menarik investor asing sebanyak-banyaknya ke dalam negeri, tapi pemerintah juga perlu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang properti.
Kenapa kompetensi SDM penting? Karena kelak ketika investor berbondong-bondong masuk ke Indonesia, anak bangsa mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan justru dijajah kembali.
BTN merupakan salah satu bank yang berperan mengelola aset riil, seperti tanah dan pemukiman. Baru-baru ini BTN meminta Kementerian PUPR agar membuat bank tanah, untuk mengantisipasi harga tanah yang tidak stabil dan memicu munculnya permainan harga di pasar.
BTN mengungkapkan bawah Indonesia butuh pengusaha-pengusaha baru di bidang properti. Saat ini pengetahuan masyarakat soal properti sangat minim, oleh karena itu BTN bekerja sama dengan ITB untuk menghadirkan program pendidikan mini MBA bidang properti setara S2.
Tahun ini BTN menargetkan lulusan sebanyak 500 dan tahun depan sebanyak 1.000 lulusan di program ini. BTN akan mensubsidi biaya pendidikan yang awalnya mahasiswa harus membayar 14 juta menjadi 7 juta saja.
BTN berharap lulusan-lulusan dari program ini dapat berperan serta dalam menyukseskan program-program pemerintah terkait aset riil negara, contohnya program yang sedang berjalan saat ini yaitu Program Sejuta Rumah
(Baca juga: Program Sejuta Rumah Hadapi Banyak ‘Tantangan’).