PropertiNews.id, Tangerang – Mengajukan KPR bagi pekerja kontrak memang relatif lebih sulit. Pasalnya, status pekerjaan memang sangat penting untuk mendapatkan pinjaman kredit dari bank.
Status karyawan kontrak atau pegawai tidak tetap biasanya membuat bank sedikit ragu memberikan pinjaman, karena khawatir sang debitur mengalami gagal bayar atau kredit macet. Namun jangan cepat menyerah untuk mendapatkan rumah impian.
Namun sebenarnya, ada beragam strategi yang menarik untuk dicoba seorang pekerja kontrak agar bisa mendapatkan KPR. Simak ulasannya berikut ini:
1. Rasio Pendapatan di Atas Cicilan
Pastikan bahwa pendapatan Anda harus lebih besar dari nilai cicilan rumah yang akan dibeli. Mengapa demikian? Sebab bank akan menghitung rasio pendapatan Anda terhadap cicilan rumah.
Jika rasio pendapatan lebih besar dari cicilan, maka bank akan mempertimbangkan untuk meng-approve (menerima) permohonan KPR Anda. Karena itu meski Anda masih pekerja kontrak, perbesar rasio pendapatan Anda agar bank tidak menolak ketika mengajukan KPR.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan tidak memiliki utang lain di luar cicilan KPR. Misalnya, gaji Anda Rp5 juta tiap bulannya. Dengan biaya hidup Rp2,5 juta dan kredit motor Rp1 juta, Anda masih memiliki sisa uang Rp1,5 juta.
2. Masukkan Penghasilan Lain
Jika Anda memiliki penghasilan tambahan, sebaiknya masukkan dalam catatan ketika mengajukan permohonan KPR ke bank dengan menyertakan bukti.
Misalnya Anda memiliki usaha kuliner, jualan online atau guru privat dengan penghasilan lumayan. Anda bisa menunjukkan bukti transfer atau penghasilan tersebut ke pihak bank.
Dengan adanya gaji kedua tersebut, bank bisa saja bermurah hati menyetujui permohonan KPR Anda meski pun status Anda masih pekerja kontrak. Pendapatan lain di luar pekerja kantoran akan meminimalisir risiko bank meminjamkan uang pada Anda.
3. Perbesar Tabungan dan Investasi
Agar permohonan Anda disetujui bank ketika mengajukan KPR, Anda harus pandai menyakinkan analis bahwa Anda bisa membayar hingga akhir.
Caranya, tingkatkan jumlah tabungan dan investasi demi menambah keyakinan bank bahwa Anda memang mampu secara finansial, meski status pekerjaan belum tetap. Perbesar juga tabungan dengan mengurangi biaya tak perlu.
Misalnya jika Anda hanya menabung Rp1,5 juta sebulan, Anda bisa meningkatkan tabungan menjadi Rp2,5 juta dengan memangkas anggaran tidak perlu. Jika tidak mau ditabung, alihkan 20% dari penghasilan ke investasi lain, seperti emas, reksadana atau deposito.
Dengan memiliki tabungan plus investasi serta tidak memiliki utang, maka kondisi finansial Anda akan sangat sehat sehingga tak ada alasan bagi bank untuk tak menyetujui permohonan KPR Anda.
4. Cari Pembayaran Non-KPR
Untuk mendapatkan rumah tidak hanya dengan KPR ke bank, tapi ada alternatif lain yang bisa Anda lakukan. Salah satunya dengan langsung mencicilnya ke developer secara berkala dengan bunga 0%. Karena itu, rajinlah mencari informasi mengenai kredit rumah langsung ke developer. Pasalnya, banyak perusahaan properti yang saat ini memberikan alternatif dalam pembelian selain dengan cara KPR.
5. Cari Promo Kredit Rumah
Selain rajin mencari informasi mengenai KPR, Anda juga harus rajin datang ke pameran properti. Tujuannya tentu saja untuk mendapat promo kredit rumah baik dari pengembang maupun bank penyedia KPR.
Dengan datang ke pameran perumahan, peluang Anda mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan rumah menjadi lebih besar. Bahkan saat ini ada cukup banyak pengembang yang memberikan keringanan bagi konsumen dalam membeli properti, misalnya cash bertahap tanpa perlu ajukan KPR ke bank. (SU)