PropertiNews.id, Tangerang – Pembangunan Bandara Kediri mulai dikebut. Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti menyebut bahwa
rencana pembangunan Bandara Kediri di Jawa Timur ditargetkan akan mulai groundbreaking pada 16 April 2020
mendatang, setelah sebelumnya direncanakan pada Maret 2020.
“Pembebasan
lahan sudah sedikit lagi, 98 persen (saat ini). Groundbreaking 16 April 2020 targetnya. Kuncinya adalah rekomendasi
Gubernur untuk bandara sudah sesuai dengan RT/RW” kata Polana.
Sementara,
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kediri tidak
direkomendasikan menyandang status internasional. Sebab, pusat penghubung atau hub bandara Jawa Timur saat ini sudah
berada di Bandar Udara Juanda, Surabaya.
“Kalau semua
jadi internasional, hub-nya jadi
banyak. Ini jadi bermasalah terkait banyak hal” kata Budi.
Penetapan lokasi
bandara tersebut ditentukan berdasarkan rekomendasi Gubernur Jawa Timur. Saat
ini, lokasi bandara tersebut telah ditentukan sehingga tinggal menunggu Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Adapun Bandara
Kediri ini akan dibangun oleh Anak Usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yakni PT
Surya Dhoho Investama (PT SDI). Perusahaan ini pun membutuhkan dana sekitar Rp6
triliun untuk membangun bandara. Dana sebesar Rp3 triliun untuk pembebasan
tanah, dan Rp3 triliun untuk pembangunan bandara. Namun, dana ini masih dalam
tahap inflasi.
Baca Juga : Gubernur Jawa Timur Ingin Adakan LRT di Surabaya Menyerupai Jakarta
Direktur Utama
Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko mengatakan, pembangunan bandara ini
memang mengggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Namun ia mengaku semuanya ditangani oleh swasta.
“Kalau KPBU yang
umum, misalnya tanah pemerintah tetapi infrastruktur swasta. Ini 100% swasta
semua” ujar Susanto.
Bandara Kediri
merupakan salah satu wilayah yang potensial untuk dikembangkan menjadi bandara
penumpang maupun kargo. Namun untuk merealisasikannya, masih diperlukan aksesibilitas
yang baik. (ZH)