PropertiNews.id, Tangerang - Minimnya lahan menjadi salah satu penyebab terkendalanya proyek nasional Program Sejuta Rumah. Wacana untuk membentuk Bank Tanah pun mengemuka sejak tahun lalu, namun sampai saat ini tidak pernah terealisasikan (Baca juga: Program Sejuta Rumah Hadapi Banyak ‘Tantangan’)
Para pengembang mendesak pemerintah untuk merealisasikan Bank Tanah, sehingga lahan-lahan ‘tidur’ bisa dimanfaatkan lebih maksimal. Nyatanya memang Negara punya banyak tanah cadangan umum, diantaranya yang termasuk adalah tanah terlantar, hasil dari pencabutan izin berdasarkan audit dan pemberian hak yang tidak diperpanjang.
Untuk saat ini pemerintah akan terus mendata lahan dan tanah yang masih tersedia di setiap wilayah, khususnya kabupaten, sehingga perlu dukungan pula dari Pemda. Menyediakan lahan serta membuat peraturan dan instrumen perumahan memang sepatutnya menjadi tugas pemerintah dan pemerintah wajib mempermudahkan segala prosesnya.
Bank Tanah juga bisa jadi solusi untuk mencegah munculnya banyak bangunan yang tidak berizin, dan lahan-lahan potensial bisa digunakan untuk program pemerintah lainnya.
Selama ini memang lahan yang digunakan untuk proyek perumahan MBR atau subsidi jauh dari pusat perkantoran dan berpengaruh juga pada tingkat penjualan. Jarak tempuh yang jauh juga berpengaruh pada besarnya biaya transportasi untuk bekerja, sehingga animo masyarakat tidak sesuai ekspektasi pemerintah.