PropertiNews.id, Tangerang - Berbeda dengan orang pada umumnya, selebritis
atau publik figur memiliki cara tersendiri ketika ingin membeli rumah
idamannya. Keterbatasan waktu dalam melakukan pencarian dan riset biasanya
membuat mereka mempercayakan urusannya kepada jasa agen properti.
Namun, tidak
mudah loh menjadi agen real estate dari publik figur yang sibuk. Selain
aktivitas yang padat, gerak gerik mereka selalu dipantau oleh media sehingga
agen harus ekstra menjaga privasi klien yang popular tersebut.
Penasaran
bagaimana cara menangani klien yang popular seperti ini? Yuk, ketahui
serba-serbi menjadi agen real estate selebritis seperti berikut ini.
1. Tidak
mencantumkan nomor telepon
Kofi Nartey,
agen yang pernah memasarkan properti milik selebritis Hollywood bercerita bahwa
mereka tidak mencantumkan nomor telepon di listing iklan. Jangan khawatir,
untuk beberapa orang yang benar-benar tertarik membeli, mereka akan berupaya
menghubungi via alamat surel yang tercantum. Bahkan apabila calon pembelinya
juga datang dari kalangan selebriti, mereka sudah familiar dengan hal tersebut.
2. Wajib
menjaga privasi
Karena banyak
media hiburan dan paparazzi yang mengincar berita terbaru dari sang publik
figur, Anda harus bisa menjaga privasi klien semaksimal mungkin. Biasanya agen
properti selebriti akan ditanyai seputar karakteristik hunian yang sedang
dicari. Apabila klien Anda memperbolehkan untuk berbagi informasi, tidak ada
salahnya memberi sedikit bocoran.
3. Berbagi
cerita menarik
Selebriti yang
setuju untuk mempublikasikan berita penjualan atau pembelian properti
terbarunya biasanya akan lebih banyak bercerita kepada Anda. Manfaatkan
kesempatan tersebut untuk bertanya tentang hal unik atau menarik dari rumah
tersebut. Biasanya publik figur memiliki selera yang sedikit eksentrik untuk
dibagi. Tentu saja hal ini bisa mendongkrak nilai jual rumah kepada media
dan pembeli potensial.
4.
Meminimalisir resiko kriminalitas
Popularitas
memang bisa meningkatkan harga jual pada sebuah properti. Akan tetapi terkadang
hal tersebut bisa membahayakan properti ketika sudah difoto dan diiklankan
secara luas. Sebagai contoh, ada rumah selebriti yang dipanjat pagarnya oleh
seorang fans setelah melihat iklannya di media properti. Pasalnya, dari sebuah
listing iklan, seseorang bisa mengetahui dengan rinci alamat, tampilan
eksterior dan interior sebuah rumah dengan mudah. Hal ini bisa memicu tindakan
kriminalitas yang berbahaya. Untuk itu, ada baiknya tingkat keamanan rumah
ditingkatkan ketika publik figur masih menempati rumah tersebut. Bahkan calon
pembeli yang ingin melakukan survei juga harus dipastikan membawa agen properti
resmi. (IC)