PropertiNews.id, Tangerang – Kesuksesan bisnis properti tidak lepas dari kelihaian agent properti dalam memasarkan produknya. Namun, apabila seorang
agen properti yang kurang terlatih, bisa jadi
properti yang dipasarkan kurang menarik dan bahkan tidak dilirik sama sekali, sehingga akan mengalami kebangkrutan.
Namun, semahir apa pun agen/broker dalam memasarkan propertinya, tak luput dari kesalahan-kesalahan. Nah, untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut, apalagi bagi sales pemula, perlu diingat 5 kesalahan ini dan wajib Anda hindarkan sebagai agen properti yang dikutip dari beberapa sumber.
1. Kurang Aktif
Menjadi seorang agen properti dituntut menjadi pribadi yang aktif. Terlebih jika sudah berhadapan dengan konsumen. Bangunlah jalinan komunikasi yang baik dengan konsumen, agar calon konsumen tertarik untuk membeli salah satu properti Anda, atau lebih bagusnya jika si calon konsumen menjadi salah satu investor dari properti Anda.
2. Kurang Mengamati Pasar
Suksesnya seorang broker/agen properti dapat dilihat dari grafik penjualan di pasar. Jika seorang agen kurang mengamati pasar, maka harapan perusahaan untuk mencapai target akan pupus. Sebelum memasarkan properti, ada baiknya lakukan riset sederhana mengenai kebutuhan konsumen agar hasil penjualan lebih maksimal.
3. Pesimis
Banyaknya jumlah agen membuat persaingan semakin ketat. Peristiwa buruk seperti kehilangan konsumen pun sering menimpa para agen. Meskipun hal tak mengenakan sering terjadi, jangan pernah pesimis. Sebab sikap pesimis akan membuat Anda malas untuk berkreasi.
Kegagalan dalam memasarkan properti juga terjadi pada agen sukses sekalipun. Jadi, Anda tidak sendirian. Sikap positif dalam menghadapi kegagalan akan membawa Anda ke gerbang kesuksesan.
4. Tidak Menguasai Produk
Pemasaran properti tidak akan sukses apabila agen/broker tidak memahami propertinya. Ditambah jika si agen itu berbicara dengan terbata-bata. Kalau Anda terbata-bata saat menjelaskan properti pada calon pembeli, maka si calon pembeli akan ragu pada kualitas dari properti tersebut. Sehingga kemungkinan bisa saja transaksi akan gagal.
5. Menunda Waktu
Apabila konsumen tertarik pada properti yang ditawarkan, buat penawaran secepat mungkin agar deal dapat segera dilakukan. Kalau Anda terlalu sering menunda-nunda waktu, yang ada calon pembeli berubah pikiran. Atau malah lari ke agen lain yang dianggap lebih kredibel.(ES)