Propertinews.id, Tangerang – Kita sudah tiba di
penghujung tahun 2020. Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru 2021 dengan
segala peluang dan kesempatan yang baru. Tapi ingatkah Anda pada awal tahun
2020 hingga saat ini, ada satu tren di dalam dekorasi interior yang diminati
banyak kalangan di Indonesia untuk berbagai macam kesempatan. Mulai dari
dekorasi pernikahan, kamar tidur, bakan studio foto, tren ini selalu ada dan
dipakai di mana-mana.
Ya, tren dried flower
adalah tren dekorasi yang hingga kini banyak diminati orang banyak. Bahkan kita
bisa menjumpai yang berjualan dried
flower karena dried flower menjadi tren yang digunakan banyak orang. Hasil
dokumentasi penggunaan dried flower dalam sebuah desain eksterior atau interior
memang bagus. Warnanya yang pucat namun tekstur dan nilai estetika yang
ditawarkan juga menjadi minat banyak orang.
Dried flower kini
menjadi trendsetter yang telah menghidupkan kembali bunga dan beberpa
tanaman daun yang sudah mati, untuk dipercantik dan menjadi hasil yang cantik.
Menjadi tren dekorasi terppuler tahun 2020, dried
flower terus berkembang menjadi dried
plants decoration yang juga digunakan sebagai aksesoris dan bahkan
tema desain interior maupun eksterior di
sebuah rumah. Masyarakat tertarik menggunakan dried flowers karena niai
estetikayang natural dan cantik, serta harganya yang relatif murah
Dried flower
umumnya berwarna coklat seperti tanaman yang sudah kering. Namun seiring dengan berkembangnya zaman,
warna coklat itu bisa kemudian menjadi pudar dan menjadi beberapa warna yang
berbeda. Sehingga range warna yang dimiliki dried flower menjadi lebih luas
dengan nuansa tone warna pastel.
Dried flower ini
juga banyak diminati karena perawtannya yang tidak sulit, hanya membutuhkan
kerajinan untuk membersihkannya secara
berkala, agar debu tidak menumpuk dan membuat dried flower menjadi kotor. Dried
flower yang kotor akan berbahaya bagi kesehatan jika dipasang sebagai
aksesoris desain interior. Kotoran yang mengendap bisa menjadi sumber banyak
penyakit. Oleh karena itu, penyemprotan cairan pembersih, menyapu, dan mengelap
dried flower beserta kondimen tanaman
kering lainnya agar terhindar dari kotoran, debu, dan bakteri.
Selain nilai estetika, popularitas, dan keunikan yang
unggul, dried flower juga memiliki satu nilai penting. Dried flower sudah pasti eco-friendly
karena merupakan hasil dari limbah organik yang dihidupkan kembali menjadi sesuatu
yang lain. Oleh karena itu, saat dried
flower mengalmai kerusakan yang fatalhingga tidak bisa digunakan lagi, maka
jika dibuang tidak akan mencemari lingkungan. Dried flower bersifar organik dan bisa diurai oleh lingkungan.
Ada beberapa jenis dried flower yang mejadi tren dan banyak
digunakan sebagai desain eksterior atau interior. Sebagai contoh, ada Pampass
Grass dari Amerika dengan warna krem dan perpaduan bunga warna merah muda atau
Coral Flowers yang digunakan sebagai pendamping driwd flower untuk menambahkan
kontras dari warna bunga yang akan menjadi hiasan atau pelengkap desain
eksterior.
Tidak semua jenis rumah, halaman, atau ruangan akan cocok
dengan dried flower. Pertimbangkan
matang-matang tentang kecocokan dried
flower dengan gaya rumah Anda. Karena jik atidak dikelola dengan baik, maka
dried flower akan kehilangan nilai estetikanya. Kesan yang dimiliki orang-orang
terhadap dried flower juga
bermacam-macam karena selera dan preferensi yang berbeda. Bagaimana dengan
Anda? Apakah Anda tertarik memanfaatkan dried
flower sebagai tema desain eksterior dan interior hunian Anda? (GYS)