Propertinews.id, Tangerang – Halo environmentalist!
Untuk Anda para pecinta lingkungan dan pegiat aktivitas cinta lingkungan, judul
artikel ini pasti sudah menarik perhatian Anda. Kita akan membahas mengenai
empat jenis lantai yang ramah lingkungan, yang tidak mencemari lingkungan
walaupun lantai tersebut sudah rusak dan dibuang.
Banyak dari jenis lantai, terutama lantai yang terkonstruksi
dari bahan sintetis, akan mencemari lingkungan jika sudah rusak dan dibuang.
Bahkan beberapa diantaranya sulit terurai selama bertahun-tahun. Bukan hanya
dari lantai, barang-barag perabotan rumah yang kebanyakkan terbuat dari plastik
dan PVC akan mencemari lingkungan saat dibuang.
Permasalahan sampah di dunia ini menjadi permasalahan yang
penting untuk dibicarakan. Kampanye daur ulang dan buang sampah pada tempatnya
juga tidak diminati oleh banyak orang secara keseluruhan.
Oleh karena itu, jika kita bisa memulai untuk menjaga
lingkungan melalui elemen di rumah kita, yaitu lantai, mengapa tidak?
Propertinews.id tealh merangkum empat jenis lantai yang berbeda, yang memiliki
sifat eco-friendly atau ramah lingkungan. Simak selengkapnya di sini.
Lantai Kayu
Kayu adalah jenis pilihan lantai untuk rumah yang banyak
sekali diminati pembeli. Karakteristik kayu yang sederhana, hangat,namun juga
bisa memberikan kesan antic dan mewah, membuat banyak orang ingin
menggunakannya sebagai bahan dasar lantai rumah mereka.
Jenis kayu yang digunakan juga bermacam-macam, ada kayu oak,
kayu maple, dan lain-lain. Memang tidak diproduksi banyak di Indonesia, namun
pegiat desain interior banyak yang mengincar lantai kayu. Kayu yang dijual
sebagai bahan penutup lantai terbagi menjadi dua, yaitu kayu yang baru dipanen
dengan tujuan bisnis dan juga kayu daur ulang dari yang sudah tidak terpakai.
Untuk kayu yang fresh dan baru, biasanya memang
dipanen dari perkebunan pohon yang dikembangkan untuk kepentingan bisnis.
Sehingga seluruh pohon yang tumbuh akan dipanen bagian kayunya untuk kemudian
dikonstruksikan menjadi papan yang nantinya akan diukur dan dipolish
untuk mendapatkan hasil yang bagus.
Sementara untuk kayu daur ulang, terbuat dari kayu yang
sudah dibuang, namun masih memiliki tekstur yang kuat serta daya tarik visual
yang natural.
Lantai Bambu
Bambu adalah salah satu lantai yang keras dengan tampilan
yang menarik. Jenis bambu yang berbeda bisa menghasilkan jenis papan lantai
dengan warna serta pola natural yang berbeda-beda. Tampilannya yang modern
terlihat mirip dengan lantai vinyl yang diminati banyak orang.orang.
Bambu tidak mencemari lingkungan ketika dibuang. Proses
panen kayu bambu juga tidak berbahaya karena dilakukan secara periodik di mana pertumbuhan bambu lebih cepat daripada rentang waktu panen
kayu untuk dikonstruksikan sebagai lantai.
Lantai Linoleum
Lantai jenis linoleum ini terbuat dari bahan-bahan yang
alami seperti bubuk gabus, pinus resin, dan biji rami. Lantai linoleum memiliki
permukaan yang lembut dan empuk, karena terbuat dari bahan yang alami.
Hati-hati jika ingin membeli lantai linoleum, karena ini sangat
mirip dengan vinyl yang merupakan lantai sintetis dan tidak eco-friendly. Lantai
linoleum juga terkadang dibuat dengan campuran PVC oleh beberapa manufaktur.
Lantai Gabus
Lantai jenis gabus terbuat dari pohon Oak yang dipanen hanya
dengan mengambi gabusnya setiap 10 tahun sekali tanpa merusak komponen dari
pohon tersebut untuk tetap tumbuh. Jaringan yang dipanen juga memiliki kemampuan untuk regenerasi dan tumbuh kembali
untuk dipanen.
Lantai ini meredam suara, juga tahan terhadap kelembaban dan
jamur yang biasanya tumbuh di bahan atau material dari alam. (GYS)