PropertiNews.id, Tangerang – Kehadiran
saluran air hujan atau kerap disebut dengan talang air merupakan salah satu hal
yang sangat penting di rumah. Talang air ini berfungsi mengumpulkan dan
mengalirkan air hujan yang diterima atap ke tempat tujuan yang sudah
direncanakan sebelumnya, seperti saluran air hujan, sumur resapan, tangki
penampungan air hujan, dan sebagainya. Air hujan yang mengalir ke tempat-tempat
yang tidak diinginkan akan menimbulkan rembesan air hujan pada dinding, plafon,
sambungan atap, dan sebagainya.
Baca Juga : Ide Desain Kolam Ikan untuk
Rumah Minimalis Anda
Saluran air hujan berada di luar rumah,
tepatnya dipasang di sekitar atap rumah. Selain yang terpasang secara
horizontal, ada pula yang dipasang vertikal. Material yang digunakan untuk
dijadikan saluran air pun beragam. Untuk itu, anda wajib mengentahui
jenis-jenis saluran air hujan untuk rumah.
Saluran Air Hujan Beton Cor
Ini adalah jenis talang yang mulai
digunakan di rumah-rumah dan bangunan-bangunan. Saluran air jenis ini
memerlukan perencanaan yang terpat bersamaan dengan perencanaan desain bentuk
atap. Saluran air beton cor perlu waktu yang lebih lama dalam pembuatannya
karena harus dicor dan dikeringkan sempurna sebelum bisa digunakan.
Jika terjadi kesalahan daam proses
pembuatannya, akan menyebabkan retakan dan kebocoran. Biaya produksi untuk
saluran air beton cor ini juga lebih mahal, tetapi lebih tahan lama usia
pakainya. Bobotnya berat sehingga menambah beban pada struktur bangunan di
bawahnya. Jangan lupa untuk melakukan waterproofing untuk menambah
kekuatan bahan dari rembesan air.
Saluran Air Hujan Berbahan Dasar Seng
Saluran air dari material seng adalah
jenis yang paling umum digunakan di Indonesia. Saluran air hujan yang satu ini
mudah dibentuk dan juga memiliki harga yang relatif murah. Di samping itu,
saluran air seng praktis untuk diaplikasikan karena cepat dikerjakan dan bisa
fleksibel mengikuti bentuk atap.
Namun saluran air bermaterial seng ini
memiliki kekurangan, yakni tidak tahan karat. Ketika hujan turun dalam
intensitas tinggi, akan muncul suara berisik. Selain itu, bila menggunakan
material seng yang buruk, maka masa pakainya pun tidak akan berlangsung lama.
Saluran Air Hujan Berbahan PVC
Talang yang terbuat dari bahan PVC ini
biasanya digunakan sebagai talang penampung air hujan sebelum disalurkan ke
tempat yang direncanakan. Harganya relatif lebih murah dan tidak berkarat serta
tidak berisik saat hujan turun. Usia pakainya lebih pendek dari talang seng dan
talang beton cor. Saat ini sudah ada talang air dari bahan fiberglass
tetapi harganya masih relatif tinggi.
Saluran Air Berbahan Logam
Selain seng, material logam lainnya yang kerap
dijadikan bahan membuat saluran air hujan ialah galvalum. Galvalum sebenarnya
masih bagian dari seng namun dengan penambahan aluminium. Dibanding seng,
material galvalum punya kekuatan dan ketahanan yang lebih baik. Pada
dasarnya, bahan galvalum punya sifat anti karat, anti keropos, dan anti
rayap.
Saluran Air Hujan Karpet
Saluran air hujan ini terbuat dari
lembaran sejenis plastik. Bobotnya lebih ringan. Harganya jauh lebih murah. Namun
jika sudah lama, maka akan timbul robekan-robekan yang akan menghancurkan
saluran air atau talang karpet tersebut. Talang jenis ini sangat fleksibel
tetapi tidak tahan terhadap pengaruh perbedaan cuaca. Perlu dilakukan
pengecekan berkala supaya dapat segera diganti jika ada bagian yang sobek atau
mulai lapuk.
Baca Juga : Inspirasi Desain Carport untuk
Rumah Minimalis
Itulah beberapa jenis saluran air hujan
atau talang air yang wajib anda ketahui dan dapat anda gunakan. Ketika anda
ingin memilih materialnya, sebaiknya anda ketahui terlebih dahulu karakteristik
dari material tersebut. (ZH)