PropertiNews.id, Tangerang – Wabah virus corona masih menghantui Tiongkok, terutama
di Wuhan. Lebih dari 13.000 orang terjangkit virus ini dan telah membunuh 41
orang di negeri itu. Oleh karenanya, Pemerintah Tiongkok berpacu melawan waktu
untuk membangun fasilitas rumah sakit yang bisa menampung pasien virus corona.
Pembangunan tersebut bahkan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
Ribuan pekerja
dan ratusan alat berat telah dikerahkan untuk membangun rumah sakit darurat
seluas 25.000 meter persegi yang akan dilengkapi dengan 1.000 tempat tidur. Dikerjakan
dalam waktu 10 hari, rumah sakit ini ditargetkan akan siap beroperasi pada 3
Februari 2020 mendatang.
Pembangunan
rumah sakit ini akan mengadopsi sistem rumah sakit khusus yang menangani
penderita SARS di Xiaotangshan, Beijing, tahun 2003 silam. Pemerintah Kota
Wuhan menjelaskan, rumah sakit khusus Corona ini dibangun di dekat sanatorium
pekerja di Kota Wuhan.
Menanggapi hal
tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahgara, dan
Pasar (PSPPOP) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menilai
poryek RS ambisius Tiongkok bukan hal yang tidak mungkin terealisasi. Pasalnya,
dia mendengar bahan material yang digunakan untuk membangun RS tersebut adalah
pre-fabrikasi dan melibatkan ribuan pekerja.
“Pre-fabrikasi
itu sebenarnya material knockdown.
Jadi kayak main lego saja ya relatif loginya bisa” ujar Iwan.
Baca Juga : Percepat Lelang Proyek Infrastruktur, 1.300 Kontrak Kerja Ditandatangani
Meski bisa
dibangun, Iwan memprediksi RS tersebut tidak bertingkat. Fungsinya juga
diprediksi tidak sesuai dengan standar RS pada umumnya.
Ketika jurnalis AFP mengunjungi tempat itu pada Senin
pekan ini, garus besar untuk lantai sudah dibangun. Selain itu, switchboard listrik telah dinyalakan.
Fasilitas yang disebut “Fire God Mountain”
itu merupakan satu dari dua rumah sakit darurat yang dibangun di kota
berpenduduk 11 juta orang itu. Sementara itu, fasilitas kedua yang disebut “Thunder God Mountain” juga sedang dalam
pembangunan. Tempat itu disiapkan untuk menampung pasien mulai 5 Februari 2020.
(ZH)