PropertiNews.id, Tangerang – Uni Emirat Arab (UEA) tertarik untuk berinvestasi di
Indonesia, setelah Presiden Joko Widodo bertolak ke Abu Dhabi dalam rangka
kunjungan kerja dan menawarkan investasi ibu kota negara baru.
Dalam pertemuan
antara Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed, Pemerintah
UEA siap mengeluarkan dana investasi sebesar US$ 22,8 miliar atau setara dengan
Rp3.19 triliun (kurs Rp 14.000) di Indonesia. Melalui Sovereign Welth Fund,
bersama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan juga dari International
Development Finance Corporatio (IDFC) Amerika Serikat.
Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
mengatakan, UEA ingin berkontribusi bagi negara Indonesia karena memiliki
penduduk Islam terbanyak.
“Tadi
dibicarakan dari Presiden mengenai Sovereign Wealth Fund waktu tete a tete
kebetulan saya ada, bahwa Crowned Prince itu berulang kali mengatakan bahwa
Indonesia adalah sahabat kami yang sangat dekat. Berulang kali beliau
mengingatkan bahwa Indonesia penduduk Islam terbanyak. Jadi, mereka ingin
berkontribusi bagi negara Indonesia” kata Luhut.
Luhut juga
mengatakan, kesepakatan investasi dengan Uni Emirat Arab merupakan terbesar dan
tercepat sepanjang sejarah Indonesia. Luhut menyebut, Uni Emirat Arab antara
lain tertarik untuk berinvestasi di Ibu Kota Baru dan mengembangkan pariwisata
di Aceh.
Baca Juga : Pemerintah akan Bangun Bandara Ngloram di Blora Setelah 36 Tahun Terbengkalai
Luhut
menambahkan, Jokowi meminta Sheikh Mohamed bin Zayed sebagai dewan pengarah
pembangunan IKN yang baru. Namun Luhut menekankan, pihak asing bisa berkontribusi
di luar klaster pemerintahan.
Sebelumnya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retro Marsudi menyampaikan, dalam pertemuan
bilateral antara Presiden Jokowi dengan Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zyed itu
dihasilkan 16 kerja sama. Rinciannya 5 kerja sama sifatnya G to G. Sementara 11
kerja sama yang lain sifatnya adalah bisnis. (ZH)