PropertiNews.id, Tangerang – Salah satu megaproyek Meikarta lama tak terdengar
akibat tersandung konflik dan kasus hukum. Bahkan proyek Merikarta menjadi yang
tertinggi dilaporkan oleh konsumen ke Yayayasan Lembaga Konsumen Indonesia
dalam bidang properti. Lippo Group menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus mega proyek Meikarta sampai selesai.
Pada awal tahun
ini, akan dilakukan re-branding produk
Meikarta serta melakukan penutupan atau topping
off distrik 1 Meikarta yang mencakup 28 tower.
“Sebanyak 22 tower sudah topping off. Pada awal tahun ini, kita akan fokuskan pelayanan
kepada costumer dan juga re-branding Meikarta. Dalam waktu dekat,
kami akan launching” kata Advisor Lippo Cikarang, Henry Riadi.
Adapun,
pengembangan yang difokuskan bagi konsumen kelas menengah itu, pada District 1
diakui sudah terjual sebanyak 84 persen secara rata-rata.
Penyerahan unit
maupun kunci District 1 masih berlangsung pula pada 2020 hingga 2025 mendatang
secara bertahap. Penyerahan kunci pun akan disesuaikan dengan kesiapan pembeli.
Baca Juga : PUPR Kerjakan "Underpass" Cisumdawu, Lalu Lintas di Cileunyi Direkayasa
Dalam membangun
proyek skala Kota Meikarta, PT Lippo Cikarang Tbk. melalui anak usahanya PT
Mahkota Sentosa Utama bekerja sama dengan beberapa investor dari luar negeri
dan terbanyak berasal dari Tiongkok.
Investasi dari Tiongkok tersebut datang ke Meikarta tak hanya dalam bentuk
konstruksi, tetapi juga untuk pembangunan infrastruktur pendidikan dan
kesehatan.
Untuk kerja sama di
bidang konstruksi, Henry mengatakan bahwa konsep-konsep yang diberikan dari Tiongkok bagus, tetapi mereka kurang memahami terkait kearifan
lokal sehingga dalam hal tersebut pihak Meikarta berperan penuh dalam
menentukan apa-apa saja yang dibangun di sana.
Pihak Meikarta
telah menyelesaikan pembangunan taman kota (central
park) seluas 105 hektar yang dibuka untuk umum di area Meikarta. Begitu
juga area komersial seperti pusat perbelanjaan. (ZH)