PropertiNews.id, Tangerang – PT Agung Podomoro Land Tbk mengalami penurunan
penjualan sehingga tercatat rugi. Adapun penurunan pendapatan mencapai 24,65%
secara tahunan (yoy) menjadi Rp3,79 triliun, turun dari perolehan di tahun 2018
yakni sebesar Rp5,03 triliun. Sedangkan laba bersih susut 41,29% yoy dari
Rp205,78 miliar menjadi Rp120,81 miliar.
Kinerja emiten
berkode saham APLN itu berbalik 180 derajat dari posisi tahun sebelumnya yang
masih mencetak laba bersih Rp41,60 miliar. Dengan begitu laba per saham yang
semula Rp2,15 berubah menjadi rugi per saham Rp0,45.
Sekretaris
Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas mengatakan, penurunan pos penjualan
bersih disebabkan oleh penurunan marketing
sales pada tahun 2019. APLN mencetak marketing sales sebesar Rp1,94 triliun
belum termasuk PPN. Jumlah itu turun 18,82 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yakni Rp2,39 triliun.
“Sementara itu
penurunan recurring income, karena
perseroan sudah menjual Sofitel Nusa Dua Bali Beach Resort pada kuartal I/2019.
Hal itu yang menyebabkan juga pendapatan usaha perseroan menjadi terkoreksi”
katanya.
Selain itu,
tahun lalu Agung Podomoro mencatat penjualan apartemen sebesar Rp1,43 triliun,
turun 41,39% yoy dari tahun 2018 yang sebesar Rp2,44 triliun. Penjualan rumah tinggal
turun 62,02% yoy dari Rp655,07 miliar menjadi Rp2248,79 miliar.
Baca Juga : Pasar Properti Depok Masih Baik Meski Terdampak Corona
Lalu, penjualan
pada segmen rumah kantor dan perkantoran juga mengalami penurunan. Penjualan
rumah kantor di tahun 2019 tercatat sebesar Rp56,64 miliar, turun dari perolehan
tahun sebelumnya yakni sebesar Rp77,44 miliar. Begitu pula dengan perkantoran
yang turun dari Rp76,83 miliar menjadi Rp12,11 miliar.
Meski adanya
penurunan, Agung Podomoro Land juga menjelaskan bahwa masih ada yang mengalami
peningkatan margin sepanjang 2019, hal itu adalah laba kotor. Peningkatan
margin menjadi 41,7% dari yang sebelumnya 48%. Adapun laba kotor pada tahun
2019 sebesar Rp1,96 triliun. (ZH)