PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai membangun Hunian Tetap (Huntap) bagi masyarakat yang menjadi korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Masyarakat kini sudah mulai bisa menempati hunian tetap yang telah dibangun. Adapun proses penghunian akan dibagi menjadi beberapa tahapan, dan diharapkan masyarakat bisa menempati rumah dengan aman dan nyaman.
Upaya percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan karena menindaklanjuti aspirasi masyarakat terdampak bencana yang pada prinsipnya menginginkan untuk segera menempati hunian tersebut sebagai tempat tinggal permanen mereka.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II Suko Wiyono menyatakan, untuk proses penghunian tahap pertama pihaknya meminta sebanyak 108 warga terdampak bencana untuk menempati hunian yang dibangun di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga.
“Penghunian tahap pertama akan diisi 108 warga terdampak bencana. Kami berharap, hingga akhir februari ini, seluruh unit bisa segera dihuni”, katanya.
Suko menambahkan, Kementerian PUPR membangun sebanyak 230 unit hunian tetap untuk masyarakat yang terdampak bencana alam di Palu. Bangunan Hunian Tetap tersebut berada di atas lahan dengan luas 36 hektar dan saat ini pihaknya juga tengah melaksanakan proses akhir penyelesaian bangunan.
Hunian yang dibangun tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Jika nanti kedepannya masih ada masyarakat yang ingin direlokasi ke kawasan tersebut, maka Kementerian PUPR akan mengupayakan pengembangan kawasan.
Selain membangun hunian, Kementerian PUPR juga melengkapi kompleks perumahan tersebut dengan penerangan jalan dan meteran listrik dengan daya 1.300 watt di setiap unit. Selain itu, dilengkapi pula dengan sarana dan prasarana penunjang seperti instalasi air bersih, instalasi pembuangan air limbah, ruang terbuka hijau, jalan utama dan jalan lingkungan, termasuk tempat pembuangan sampah terpadu. (ZH)