Propertinews.id – Tangerang, Tak dapat dipungkiri, Pasar Properti selama tahun 2019 mengalami kelesuan.
Apalagi di awal tahun ini dihadapkan dengan isu virus corona yang menyebabkan
rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan yang sempat menyebabkan goncangan ekonomi
signifikan. Sektor pariwisata masih mempersiapkan diri untuk menghadapi pukulan
akibat isu virus corona.
Namun seperti dilansir dari Bisnis.com Tomy
Bastami Pakar sekaligus Konsultan Properti dari Strategic Advisory Coldwell
Banker Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya melihat sentimen positif pada
pasar properti Indonesia.
Baca Juga: Hunian
Minimalis Jadi Pilihan Terbaik Milenial
Tomy menjelaskan bahwa tren positif terlihat dari
tingkat penyerapan di subsektor perkantoran dan residensial yang terus naik.
Dalam catatannya peningkatan permintaan pasar perkantoran sepanjang tahun lalu
meningkat 23.8 persen atau naik menjadi 182.000 meter persegi. Tingkat
penyerapan ini seiring dengan terbatasnya pasokan pada subsektor tersebut.
Di Sub Sektor Residensial sentimen positif
terlihat dari banyaknya pengembang yang meluncurkan proyek untuk kelas menengah
dan atas. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengembang banyak menyasar proyek
untuk kelas menengah dan bawah.
Hal ini menunjukan kepercayaan diri pengembang
untuk meluncurkan proyek mulai bangkit di awal tahun ini. Tentu hal ini menjadi
sentimen positif yang memberikan angin segar bagi pasar properti yang dilanda
kelesuan selama tahun 2019.
Sentimen positif juga ditunjukan dengan
penyerapan produk properti di pasar penyewaan pada tahun 2019 kuartal VI yang
mencapai tingkat pertumbuhan sampai 0,5 persen. Namun meskipun tren positif
telah dirasakan di pasar properti, pertumbuhan tersebut belum mencapai tingkat
konversi sehingga tren positif tersebut tidak disertai dengan tren transaksi
yang kuat.
Namun, menurut Ketua Umum DPP Real Estat
Indonesia (REI) pasar properti juga harus bersiap untuk kedatangan pemain asing
baru. Hal tersebut didorong dengan terbitnya omnibus law yang turut
serta mendorong tren positif pasar properti di Indonesia. Oleh karena itu,
dengan hadirnya pemain baru di pasar properti akan ikut memberi suntikan gairah
baru. (ADR)