PropertiNews.id, Tangerang – PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana mengajukan kuota Kredit
Perumahan Rakyat (KPR) subsidi sebanyak 10.000 unit di tahun 2020. Jumlah
tersebut khusus untuk pembiayaan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP). Pengajuan KPR ini lebih besar tiga kali lipat dari alokasi
FLPP tahun ini sebanyak 3.000 unit.
Direktur Konsumer BRI, Handayani
mengatakan, tahun ini pihaknya mendapatkan tambahan kuota sebanyak 385 unit KPR
subsidi. Sehingga sampai akhir tahun diperkirakan penyaluran rumah
subsidi oleh BRI sekitar 2.000 unit.
“Kemarin kita dapat tambahan saja 385 unit
yang bisa dipakai tahun ini. Tahun depan kita ajukan lagi sekitar 10 ribuan”
kata Handayani .
Handayani juga mengatakan, hingga akhir
tahun pihaknya tidak bisa mengajukan penambahan KPR subsidi dengan skema FLPP
karena harus mengikuti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
tahun ini.
Adapun tambahan yang telah disetujui untuk
tahun ini lebih rendah dari usulan kuota yang diajukan BRI sebanyak 394 unit
rumah. Pegajuan tambahan kuota KPR lantaran BRI telah menyalurkan KPR FLPP
sebanyak 3.000 unit rumah. Keberhasilan itu membuat kuota penyaluran KPR BRI
tahun ini sebanyak 3.394 unit rumah.
Baca Juga : Ini Dia Progres Terkini MRT Jakarta Fase II Bunderan HI-Kota
Guna
merealisasikan penyaluran KPR sesuai kuota, BRI dibantu dua anak perusahaan
yakni BRI Syariah dan BRI Agro. Keduanya diharap mampu meningkatkan penyaluran
KPR BRI guna mendukung program pemerintah mencapai target program sejuta rumah.
Alokasi untuk penyaluran KPR dengan skema
FLPP diharapkan bisa menutupi kekurangan yang terjadi pada tahun ini. Pasalnya,
alokasi FLPP tahun ini sudah dihabiskan oleh Bank BRI hanya dalam waktu
setengah tahun. (ZH)