PropertiNews.id, Tangerang – Dua mega proyek transportasi di Jabodetabek, MRT dan LRT akan segera rampung. Dengan banyaknya pengembangan moda transportasi revolusioner tersebut, diperkirakan pengembangan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi makin prospektif.
Hunian berkonsep TOD diyakini akan memberikan solusi hunian di masa depan bagi masyarakat. Konsep ini memang masih konsep baru di Jabodetabek, dimana pengembangannya umumnya bersifat mixed use yang terdiri dari Apartemen, mal, dan perkantoran dengan koneksi langsung ke MRT dan LRT.
Komponen ini dinilai bisa menghasilkan pengalaman kehidupan urban yang baru, dimana bisnis, hiburan, kehidupan, dan transportasi bisa saling berinteraksi di satu wilayah yang sama. Dengan konektivitas yang makin tinggi, nilai investasi proyek yang dekat dengan MRT dan LRT juga akan semakin tinggi.
Karena umumnya proyek MRT dan LRT masih dalam proses konstruksi, belum adanya banyak perubahan untuk jangka pendek dibandingkan dengan proyek non-TOD. Namun, permintaan untuk perkantoran dan Apartemen yang punya akses bagus ke infrastruktur pasti akan lebih besar.
Sejumlah proyek TOD yang sudah diperkenalkan ke pasar dalam beberapa tahun terakhir di Jabodetabek antara lain adalah LRT City dari Adhi Persada Properti, Core Cipete oleh Jaya, dan Sakura Garden City yang merupakan proyek joint venture antara pengembang Jepang, Daiwa House dan pengembang local, Trivo Group.
Dalam lima tahun terakhir ini, penggunaan TOD sangat signifikan, yakni melalui commuter line. Bahkan, pertumbuhannya bisa mencapai 20 persen. TOD ini memberikan pelayanan karena ada fasilitas seperti kereta dan pelayanannya semakin baik.
Adapun konsep TOD yang diusung didukung dengan keberadaan Light Rail Transit (LRT), commuter line, halte Transjakarta, Tol Bekasi Timur, Tol Becakayu, Tol Bekasi Barat, Railink (KA Bandara), Stasiun Bekasi Timur, dan Mass Rapid Transit (MRT).
Sebelumnya, pemerintah mulai menerapkan konsep TOD di sejumlah lokasi di Jabodetabek. Targetnya yaitu untuk mengajak masyarakat untuk berjalan kaki atau meninggalkan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi. Konsep ini diterapkan di beberapa negara, seperti Hong Kong, Singapura, dan Jepang. (EC)