PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah terus
berupaya membangun hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR), serta berupaya mengatasi kekurangan perumahan (backlog) melalui Program
Sejuta Rumah. Adapun realisasi program yang dicanangkan oleh Presiden Joko
Widodo ini telah mencapai 965.217 unit rumah di seluruh Indonesia pada TA 2020
tepatnya per 31 Desember 2020.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi
Abdul Hamid mengatakan, pembangunan perumahan menjadi salah satu upaya
pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional. Program yang
dicanangkan sejak tahun 2015 ini, juga menjadi program strategis nasional yang
perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari pengembang,
perbankan, sektor industri, dan masyarakat.
“Sektor perumahan itu harus tetap berjalan karena
dapat membantu pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19. Selain itu
pembangunan perumahan yang baik dari sisi kualitas dan layak huni juga dapat
membuka lapangan kerja, mendorong kinerja sektor industri, sekaligus menjaga kesehatn
masyarakat agar bisa terhindar dari Covid-19” kata Khalawi.
Diharapkan dengan terus berjalannya Program Sejuta
Rumah dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Sektor properti dapat menjadi
salah satu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang
besar dalam menggerakkan lebih dari 140 industri seperti material bahan
bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya, sehingga akan
mempengaruhi produktivitas masyarakat.
Adapun capaian Program Sejuta Rumah tersbeut terbagi
menjadi pembangunan rumah untuk MBR sebanyak 772.324 unit dan rumah untuk non
MBR sebanyak 192.893 unit. Pembangunan rumah MBR yang dilaksanakan Kementerian
PUPR terdiri dari rumah susun 787 unit, rumah khusus 1.575 unit, rumah swadaya
228.564 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) 59.057 unit. Sehingga totalnya
mencapai 289.983 unit rumah. (ZH)