PropertiNews.id,
Tangerang – Pada bulan Maret
lalu, Indonesia mengalami pandemi virus corona atau COVID-19 dan melakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantau penyebaran virus
yang membuat banyak kantor tutup.
Dari sektor properti, banyak kantor marketing yang
tutup, sehingga
kegiatan yang harus dilakukan
memanfaatkan teknologi online, dan
banyak hal lainnya yang berubah untuk menyesuaikan dengan penerapan PSBB.
Kondisi ini membuat sektor properti terpukul
kembali, apalagi mengingat sebelumnya sektor properti sudah mulai mengalami
peningkatan. Akan tetapi sektor properti masih memiliki potensi, yaitu dengan
memanfaatkan digital marketing untuk memperkuat branding,
positioning, hingga memunculkan
keunggulan lainnya dari produk yang digarap.
Developer memiliki tantangan yaitu harus bisa
menggoda pasar dengan produk yang menarik dan komitmen pengembangan yang pasti
sehingga bisa menarik pasar. Saat ini siapa yang bisa memanfaatkan teknologi
digital nantinya akan menjadi pihak yang paling cepat pulih bisnisnya saat
pandemic ini bisa diatasi.
Munculnya digital marketing yang dikembangkan oleh
beberapa penggiat sektor properti ini mulai menjadi new normal atau kebiasaan baru terhadap masyarakat Indonesia. Salah
satu yang melirik perubahan pola aktivitas masyarakat adalah PT Adhi Commuter
Properti (ACP) yang menggunakan digital marketing.
Beberapa konten marketing terus dikembangkan oleh
ACP terkait keunggulan produknya, LRT City yang terintegrasi langsung dengan
sarana LRT. Misalnya dengan penayangan video progress proyek hingga memilih
unit dan approve secara online yang bisa dilakukan dari rumah.
Terbukti sejak mulai adanya wabah ini minat masyarakat untuk proyek-proyek LRT
City masih cukup baik. (EC)