PropertiNews.id, Tangerang – Selama seminggu terakhir ini, jumlah pasien yang terinfeksi
virus corona atau COVID-19 di Singapura terus meningkat, terutama di antara
komunitas pekerja migran bergaji rendah. Menyiasati hal tersebut, pemerintah
Singapura mengubah gedung pameran Changi Exhibition Centre sebagai rumah sakit
darurat atau tempat isolasi pasien COVID-19.
Ruang pameran di
Changi Exhibition Centre ini dipasangi partisi untuk menampung delapan hingga
10 orang. Tempat tidurnya terbuat dari besi, dengan lemari plastik, dan kipas
angin.
Awalnya, tempat
ini disiapkan untuk menampung sekitar 2.700 pasien. Namun daya tampung ini
ditingkatkan hingga 4.400 pasien dengan gejala ringan atau dalam masa
pemulihan. Saat ini area luar ruangan sedang dalam proses pembangunan untuk
dilakukan perluasan.
Pusat isolasi
ini dilengkapi dengan monitor tekanan darah di setiap ruangan dan peralatan
medis lain untuk mengecek kondisi kesehatan pasien tiga kali sehari. Selain
itu, Otoritas Singapura juga menguji coba robot-robot pengendali jarak jauh
untuk menyediakan makanan dan layanan telekonfrensi untuk mengurangi kontak.
Ada juga robot anjing yang digunakan untuk mengirimkan obat ke para pasien atau
mengukur suhu tubuh.
Baca Juga : Operasi Ketupat 2020, Polda Metro Jaya Tutup Tol Layang Jakarta-Cikampek
Fasilitas ini
juga akan memiliki dua shift per hari, dengan 20 hingga 30 dokter, perawat dan
asisten kesehatan dari Raffles Medical Group selama setiap shift. Mereka akan
memberikan perawatan sepanjang waktu untuk pasien melalui teleconsultations,
parade sakit, dan putaran bangsal.
Hingga sejauh
ini, kasus COVID-19 di Singapura telah melonjak hingga 13.624 kasus. Walaupun
kasusnya tertinggi di Asia Tenggara, namun angka kematian di Singapura menjadi
salah satu yang terendah. (ZH)