PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Perhubunguan melalui Balai Teknik
Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) mereaktivasi jalur
kereta api dari Stasiun Padang – Pulau Air dengan panjang jalur 2,7 kilometer.
Sebelumnya, jalur ini telah berhenti beroperasi selama 43 tahun.
Kepala Balai
Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Barat, Suranto menjelaskan
proses reaktivasi jalur ini memakan waktu sekitar 6 bulan, dan saat ini sudah
selesai.
“Jadi
persiapannya sejak Juli 2019 hingga Desember 2019. Setelah proses selesai, kami
juga akan melakukan pengujian dan assassment sampai benar-benar jalurnya layak
untuk dilewati dan dioperasikan” kata Suranto.
Suranto juga
menambahkan, walaupun sudah terhubung, publik belum bisa melakukan perjalanan
menggunakan kereta api ini, karena masih dalam masa uji coba. Pengujian dan safety assesement ini akan disesuaikan
dengan regulasi yang ada, agar saat beroperasi nantinya, keamanan sarana dan
prasarana bisa terjaga.
Lingkup kegiatan
reaktivasi ini antara lain penggantian rel 33 dengan rel 54 dan sterilisasi
jalur kereta api di Km 0+000 s/d 2+950 km termasuk spoor 1 di emplasement
Stasiun Padang, pembangungan Stasiun Tarandam dan fasilitas pendukungnya,
peningkatan jembatan BH 36 Km 1+793 bentang 15 M antara Stasiun Padang – Stasiun
Pulau Air dan pembangunan/pemugaran Stasiun Pulau Air yang merupakan Cagar
Budaya.
Baca Juga : Ma'ruf Amin Resmikan Rusunawa Institut Ilmu Al Qur'an di Pamulang
Selama proses
reaktivasi ini, pembebasan lahan menjadi kendala utama yang dialami. Pasalnya,
jalur-jalur kereta ini sudah ditempati oleh masyarakat.
Nantinya setelah
jalur ini sudah resmi beroperasi, diharapkan bisa memudahkan wisatawan baik
domestik maupun lokal yang ingin ke kawasan kota tua dan menyeberang ke
Mentawai. Untuk harga tiket yang dipatok pemerintah adalah Rp5.000 – Rp10.000
untuk satu kali jalan. (ZH)