Propertinews.id, Tangerang – Industri properti kini mulai bangkit setelah beberapa waktu lalu
sempat lesu akibat pandemi virus
corona. Para pelaku bisnis properti mulai menyesuaikan
diri dan menyusun strategi untuk pemasaran yang tepat dalam kondisi seperti
sekarang ini.
Pandemi global sempat memberikan pukulan
terhadap perekonomian, khususnya di sektor properti. Terlebih saat masa
transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas properti sangat
lesu bahkan beberapa di antaranya mengalami kerugian yang cukup parah.
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya
operasional bisnis properti yang tidak diimbangi dengan pemasukan karena
tringkat penjualan turun drastis. Kondisi tersebut membuat industri properti di Indonesia berisiko
lumpuh.
Setelah melewati masa krisis, para pelaku
bisnis properti Tanah Air nampaknya mulai bebenah diri dan menunjukkan
kebangkitan. Hal ini terlihat setelah memasuki masa kenormalan baru di mana
aktivitas ekonomi di beberapa sektor, termasuk properti sudah mulai berjalan.
Dalam hal ini, peran pemerintah sangat
penting karena berhasil memicu bangkitnya aktivitas bisnis properti di Indonesia.
Sebab, setelah mendapatkan stimulus dari pemerintah, industri properti
Indonesia tampaknya mulai menggeliat kembali.
Baca Juga : PUPR akan Lakukan Pembinaan Kepada 124 Ribu Tenaga Kerja Konstruksi
Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP Real
Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida mengungkapkan industri propeti
mulai bergairah kembali. Totok menilai adanya peningkatan aktivitas pada sektor
properti dan menjadi angin segar bagi parea pelaku bsinis ini.
“Jadi, sebelumnya
yang laku hanya rumah sederhana, sekarang sudah mulai ada kemajuan
pada segmen rumah di harga Rp1.5 miliar ke bawah,” ujar Totok, mengenai
situasi industri propeti.
Totok juga
menambahkan bahwa mau tidak mau sektor industri properti harus melakukan
perubahan sistem, strategi, serta konsep hunian. Tujuannya sebagai penyesuaian
untuk perubahan kebutuhan konsumen di era new
normal ini. (MDA)