PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) telah menyelesaikan pembangunan (rekonstruksi) Pasa Ateh atau Pasar Atas
di Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Untuk menandai selesainya
rekonstruksi, peresmian dilakukan secara virtual oleh Wakil Menteri PUPR John
Wempi Wetipo bersama dengan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Walikota
Bukittingi Ramlan Nurmatias.
Adapun
rekonstruksi Pasa Ateh ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai
sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih,
tertata, dan lebih estetis serta tidak kumuh. Dengan begitu, kini warga
Bukittingi dan pendatang bisa kembali menikmati pengalaman berbelanja di Pasa
Ateh sekaligus berwisata di sana.
“Pasar merupakan
ujung tombak aktivitas perdagangan dan sekaligus penggerak ekonomi rakyat. Pasa
Ateh memiliki peranan yang penting bagi perekonomian masyarakat Kota
Bukittinggi. Selain itu, Pasa Ateh juga memiliki nilai sejarah karena
Bukittingi pernah menjadi Ibu Kota Sementara Republik Indonesia” kata Wempi.
Pasa Ateh ini
didesain dengan konsep green building
sehingga sirkulasi udara di dalam pasar menjadi lebih baik. Selain itu, karena
tidak memerlukan pendingin ruangan, membuat gedung ini bisa lebih hemat energi.
Pasa Ateh ini juga dibangun menggunakan material ramah lingkungan, pengelolaan
limbah konstruksi yang baik serta konservasi air dan energi.
Adapun gedung
ini dilengkapi dengan 835 kios baru yang siap diisi oleh pedagang. Perombakan
besar-besaran ini dilakukan karena pada tahun 2017 lalu, Pasa Ateh sempat
mengalami kebakaran yang hebat.
Pembangunan Pasa
Ateh Kota Bukittingi ini dilaksanakan berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2018.
Pelaksanaan pembangunan dimulai sejak Agustus 2018 dan selesai pada Desember
2019. Dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak dengan metode rancang bangun.
Baca Juga : Di Tengah Pandemi, Pengembang Properti Diminta Tingkatkan Transaksi Digital Bidang Perumahan
Dalam kesempatan
yang sama, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian PUPR atas dukungannya pada
pembangunan kembali Pasa Ateh.
“Kami sudah
hitung dengan Pak Wali (Walikota Bukittinggi) kalau pakai dana APBD provinsi
dan kota, itu mungkin 10 tahun baru selesai dibangun, uang kita tidak cukup”
kata Irwan.
Rekonstruksi
Pasa Ateh terdiri dari 4 lantai dan 1 basement
dengan luas total 39.720 meter persegi. Lantai dasar terdiri dari 257 kios,
lantai 1 terdiri dari 278 kios, lantai 2 terdiri dari 276 kios, lantai 3
terdiri dari 24 kios dan area foodcourt. Selain itu terdapat juga fasilitas
seperti area parkir, toilet umum dan toilet difabel, musholla, ruang ibu
menyusui, lift, dan eskalator. (ZH)