PropertiNews.id, Tangerang – Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek semenjak awal
tahun 2020 ini, berdampak pada berbagai sektor termasuk properti. Sektor
properti sempat terpuruk dan menurun akibat banjir yang tidak kunjung surut.
Direktur
Eksekutif Jakarta Properti Institute (JPI) Wendy Haryanto mengatakan, banjir
yang terjadi berpotensi menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi sektor
properti yang nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.
“Sektor properti
pasti kena pengarus besar, karena pusat perbelanjaan langsung sepi. Banjir yang
terjadi di Jakarta juga membuat perkantorran sepi karena banyak karyawan yang
tidak bisa berangkat kerja. Akibatnya aktivitas perekonomian juga tidak bisa
berjalan normal seperti biasanya” kata Wendy.
Selain itu,
kondisi banjir ini juga sangat berdampak bagi para calon pembeli hunian,
khususnya untuk di kawasan Jabodetabek. Potensi suatu wilayah bisa mengalami
banjir atau tidak, menjadi salah satu indikator yang penting untuk
diperhatikan.
Oleh sebab itu,
kondisi yang saat ini tengah dihadapkan oleh curah hujan tinggi bahkan sampai
terjadi banjir di beberapa wilayah, menjadi kesempatan bagi calon pembeli untuk
melihat-lihat lokasi dari hunian yang tengah dibidik. Hal ini untuk memastikan
hunian yang ingin dibeli memang aman dari potensi terjadinya banjir.
Di sisi lain,
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pembangunan properti selama
ini tampak jor-joran dan tanpa mengindahkan keberadaan tanah rawa, sawah, atau
cekungan danau.
Baca Juga : Dampak Banjir di Jabodetabek, Klaim Asuransi Properti Meningkat
Peristiwa banjir
yang sering melanda Jakarta seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi
pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan langkah pencegahan. (ZH)