PropertiNews.id, Tangerang – Sekretaris
Jenderal DPP Real Estat Indonesia
(REI) Paulus Totok Lusida menyambut positif penambahan anggaran kredit rumah
subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Menurut dia, selama ini asosiasinya beserta Himpunan Perumahan Rakyat (Himpera)
dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi)
terus mendorong pemerintah untuk menambah alokasi anggaran. Kenaikan anggaran
memungkinkan asal pemerintah bersedia memangkas tenor subsidi.
“Memang itu permintaan kita. Kami sudah
usulkan ke Presiden, tenor pinjamannya itu jangan lama-lama, jangan 20 tahun,
cukup tujuh tahun. Sudah turun dari Kemenkeu dan sedang dikonsultasikan ke BPK
(Badan Pemeriksa Keuangan), karena kan BTN yang menalangi duluan” kata Paulus.
Dari informasi yang ia peroleh, Presiden Joko
Widodo telah menyetujui dan memerintahkan Kementerian Keuangan untuk
menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2 triliun. Nantinya, anggaran tersebut akan
digunakan untuk mendanai sekitar 20.000 unit KPR FLPP yang akan disalurkan
melalui perbankan.
Paulus juga menjelaskan, setiap tahun
keburuhan rumah subsidi naik sekitar 30.000 unit. Pertumbuhan jumlah penduduk
menjadi salah satu faktor meningkatnya permintaan hunian.
Baca Juga : Tol Pandaan-Malang Seksi 4
Beroperasi Oktober Ini
Di sisi lain, upaya pemerintah untuk
menekan angka kebutuhan rumah atau backlog yang mencapai 7,6 juta unit
dinilai akan sulit dicapai bila jumlah FLPP tidak ditambah. (ZH)