PropertiNews.id, Tangerang β Realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi
untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) capai 85.000 unit hingga kuartal
pertama tahun 2020 ini.
Sekretatis
Jenderal DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia
(Apersi) Daniel Djumali mengatakan, rencana pembangunan rumah bersubsidi
semester kedua tahun ini lebih kurang 150 ribu hingga 170 ribu unit tergantung
pada relaksasi dan percepatan proses maupun aturan realisasi akad kredit
pemilikan rumah bersubsidi bagi MBR.
Adapun pada
tahun 2017 realisasi KPR rumah subsidi mencapai 225.000 unit, pada tahun 2018
mencapai 252.000 unit. Lalu pada 2019, realisasinya turun menjadi 165.000 unit,
hal itu dikarenakan habisnya kuota KPR rumah bersubsidi bagi MBR berskema
fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sejak pertengahan Juli β
Oktober.
βIni juga
ditiadakannya skema subsidi selesih bunga (SSB), tetapi November 2019 Presiden
menambah kurang 15.000 unit skema FLPP yang diambil dari kuota tahun 2020β kata
Daniel.
Daniel juga
menambahkan, pembiayaan perumahan baik subsidi bunga dalam skema FLPP dan SSB,
maupun subsidi uang muka bagi skema bantuan pembiayaan perumahan berbasis
tabungan (BP2BT) menguntungkan dan ditujukan bagi konsumen MBR.
Baca Juga : APERSI : Saat Ini Masyarakat Berpenghasilan Rendah Masih Sulit Dapat KPR
Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan agar MBR bisa menikmati subsidi yang diberikan oleh
pemerintah melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan sehingga bisa
mengurangi kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan (backlog) perumahan di Indonesia.
Apabila
realisasi akad KPR subsidi bisa berjalan lancar dan cepat, maka konsumen MBR
bisa segera memperoleh rumah subsidi yang diinginkannya. (ZH)