PropertiNews.id, Tangerang – Pembangunan proyek light rail transit atau LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT Adhi
Karya (Persero) Tbk, hingga Mei 2020 sudah mencapai 71,2 persen. Adapun
rinciannya adalah pada lintasan pelayanan 1 Cawang Cibubur progresnya telah
mencapai 85,7%, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh atas 65,9%, lalu
lintasan pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur progresnya mencapai 64,8%.
Direktur Operasi
II Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan, mundurnya penyelesaian proyek
LRT Jabodebek dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-19, serta molornya
pembebesan lahan untuk depo.
“Untuk rencana
operasinya memang karena ada faktor COVID-19 dan juga adanya pembebasan tanah
yang agak mundur di depo kemarin” katanya.
Sesuai dengan
rencana, nantinya lintasan LRT ini akan memiliki panjang 44,3 kilometer yang
membelah Cawang – Cibubur sepanjang 14,3 kilometer, Cawang – Bekasi Timur
sepanjang 18,5 kilometer, dan Cawang – Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer.
GM
Perkeretaapian Adhi Karya, Isman Widodo sebelumnya mengatakan, tantangan yang
paling besar dari konstruksi LRT datang dari pembebasan lahan depo di Bekasi
Timur. Hal ini membuat progres LRT lintas Cawang – Bekasi Timur paling rendah.
Tantangan
tersebut membuat konstruksi LRT baru akan selesai tahun depan dan tahap
pengujiannya dilakukan hingga Maret 2022 yang kemudian dilanjutkan ke tahap
pengujian kereta api selama 3 bulan.
Baca Juga : WNI Jadi Pembeli Properti Terbanyak di Singapura
Sebagai
informasi, Adhi Karya ditugaskan untuk membangun LRT Jabodebek sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 beserta perubahannya.
Bentangan beton
panjang (longspan) kereta LRT
Jabodebek di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto
sepanjang 148 meter diklaim tahan akan gempa bumi. Longspan tersebut merupakan bagian dari jalur LRT Cawang – Dukuh
Atas. (ZH)