PropertiNews.id, Tangerang - Rencana pemindahan
ibu kota ke Kalimantan ternyata tidak selalu memiliki dampak positif bagi
prospek pasar properti di Jakarta. Walaupun jika rencana ibu kota pindah
terealisasi dan Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian, pasar properti bisa
saja mengalami penurunan aktivitas properti.
Associate Director Paramount Land,
Muhammad Nawawi mengatakan bahwa kalangan pasar merespon keputusan Jokowi untuk
memindahkan ibu kota ke Kalimantan.
Nawawi menjelaskan, keputusan Presiden
untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan adalah keputusan yang tepat, namun
tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Dampaknya ke pasar properti di
Jakarta, diperkirakan akan terlihat langsung di bidang pemerintahan,
bisnis, atau industri.
"Kalau orang-orangnya pindah ke sana
(Kalimantan), aktivitas properti di sini (Jakarta) akan berkurang, properti di
Jakarta diperkirakan akan dijual dan nilainya turun. Dampaknya ke value
tanah, dari per lokasi akan bergetar, entah ke atas atau ke bawah. Harga
propertinya juga akan terpengaruh" kata Nawawi.
Dengan itu, penjualan pengembang juga
dikatakan akan terpengaruh karena sentimen penjualan properti tidak diikuti
oleh ramainya pembeli. Dalam jangka panjang, pengembang besar akan banyak membangun
ribuan hektare dan hal tersebut membutuhkan waktu 30 hingga 40 tahun. Selain
itu, dibutuhkan banyak masyarakat dan bisnis yang terlibat.
Baca Juga : Lahan Mahal, Perumnas Akan Bangun Hunian di
Atas Pasar
Sedangkan prospek properti di
Kalimantan jika ibu kota pindah, akan sangat menggairahkan. Karena akan
mendatangkan banyak peminat hingga harga properti disana akan mengalami
peningkatan. (ZH)