PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan
Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan Direktorat Jenderal Bina Marga saat ini
tengah membangun Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin. Adapun
progres konstruksi dari jembatan yang akan menjadi ikon baru Banjarmasin ini,
telah mencapai 77 persen dan ditargetkan akan rampung pada Maret 2021
mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimujono mengatakan, keberadaan
jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan
dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dimana jalan tersebut melewati area
perkebunan seperti sawit, karet, dan pertambangan. Jadi akan mempercepat
transportasi logistik” kata Basuki.
Jembatan Sei Alalak sendiri dibangun untuk
menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan
menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penggantian jembatan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan Provinsi Kalimantan
Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat
dilintasi oleh kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari
struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B
dengan kemampuan menahan beban kurang dari delapan ton. Selain itu, juga telah
diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa
layanan hingga 100 tahun.
Adapun pengerjaan Jembatan Sei Alalak ini menggunakan
dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2018 – 2021 senilai Rp278
miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Pandji, KSO dengan
skema pekerjaan tahun jamak (multiyears). (ZH)