PropertiNews.id, Tangerang - Semarak pemilihan kepala daerah memang menjadi momentum yang ditunggu-tunggu seluruh warga, terutama warga DKI Jakarta. Perebutan kursi nomor wahid di Ibukota ini layaknya pertarungan di kancah Pemilu Presiden.
Dampak dari Pilkada DKI Jakarta ini memberi berkah bagi pelaku bisnis di berbagai sektor, tak terkecuali properti. Meskipun pesta demokrasi warga DKI Jakarta baru akan digelar awal Maret 2017, namun banyak broker properti yang mengeluhkan tentang dampaknya terhadap tingkat penjualan.
Menurunnya antusiasme investor dianggap sebagai dampak dari kekhawatiran mereka tentang kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh gubernur baru. Investor lebih memilih untuk menunggu dan melihat apakah kebijakan gubernur baru nanti akan menguntungkan mereka atau sebaliknya.
Tingkat penjualan properti sendiri sepanjang tahun 2016 memang mengalami penurunan meskipun tidak siginifikan, namun khusus untuk penjualan hunian untuk ditempati tetap stagnan. Selain kondisi ekonomi yang masih tidak stabil, investor juga khawatir tentang perubahan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).