PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah tambah dana skema Fasilitas Likuiditas Pembiyaan
(FLPP) sebanyak Rp2 triliun. Dengan dana ini, diharapkan dapat diserap untuk
pembangunan 15.000-20.000 rumah hingga akhir tahun. Sumber dana kuota FLPP
tambahan sebesar kurang lebih Rp2 triliun tersebut berasal dari dana talangan
sementara BTN dan PT Sarana Miltigriya Finansial (SMF).
“FLPP tahun ini
ditambah, ditarik dari dana percepatan 2020 ditarik ke 2019. Kita siapkan
tambahan sampai Rp2 triliun. Terserah nanti pasar serapnya berapa. Itu kesiapan
rumahnya” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Eko
Heripurwanto.
Untuk segera
merealisasikan penyaluran FLPP, Bank BTN menggelar akad massal KPR FLPP untuk
sekitar 250 debitur di wilayah perumahan Bekasi Regency 7, Bekasi Timur, Jawa
Barat.
Baca Juga : Program Rumah DP 0 Rupiah Jilid II Resmi Dibangun
Sebelumnya,
kuota tambahan khusus Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP) akhirnya menemui titik terang. Pasalnya, pemerintah
akan segera mencairkan tambahan kuota FLPP.
Sejak tahun
2015, Bank BTN menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi
untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah termasuk dengan meenyalurkan
pembiayaan perumahan dengan skema subsidi, baik dengan Selisih Bunga (SSB)
maupun FLPP.
Per akhir
November 2019, Bank berkode sahan BBTN ini telah menyalurkan KPR dengan skema
SSB untuk 98.360 unit, sementara FLPP telah disalurkan untuk 33.090 unit. Sejak
program tersebt bergulis pada tahun 2015, hingga September 2019 Bank ini telah
merealisasikan KPR dan Kredit Penyediaan Pembangunan Perumahan sebanuak 3,10
juta unit. (ZH)