PropertiNews.id, Tangerang – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda sepakat
memperpanjang kerjasama infrastruktur di bidang Sumber Daya Air (SDA), termasuk
manajemen pengendali banjir. Hal itu disepakati setelah Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerima kunjungan kerja Menteri Infrastruktur
dan Manajemen Air Belanda Cora Van Nieuwenhuizen-Wijbenga di Gedung Kementerian
PUPR.
Kesepakatan
tersebut juga ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara Cora Van Nieuwenhuizen dan Basuki
Hadimuljono selaku Menteri PUPR. Basuki menyebutkan, ada tiga proyek kerjasama
yang saat ini dijalin antara Indonesia dan Belanda. Salah satunya adalah dalam
bidang sumber daya air.
Kerja sama
tersebut yakni proyek Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau
National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek ini selain
bertujuan untuk menangani banjir, namun juga dalam menghadapi perubahan iklim
akibat permukaan air laut yang semakin tinggi.
“Ada beberapa
proyek yang kita kerjakan, yaitu NCICD, pengendalian banjir di Jawa bagian
utara terutama di Semarang. Kemudian untuk membuat ‘feasibility studies’ kualitas air di Solo untuk kerajinan batik ini
akan kita teruskan” kata Basuki.
Baca Juga : Tahun 2020, Hunian TOD Kian Diminati
Basuki juga
menambahkan, proyek NCICD ini melibatkan tiga negara yakni Indonesia, Belanda,
dan Korea Selatan. Proyek ini memiliki konsep sama seperti di Jakarta, yakni
tidak hanya untuk pengendalian banjir, tetapi juga untuk perbaikan lingkungan.
Menteri
Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda, menilai bahwa dari kerjasama dengan
Indoneisa, Belanda tidak hanya memberikan bantuan tetapi juga mendapatkan banyak masukan dan
pertukaran informasi di berbagai bidang dari Indonesia. (ZH)