Propertinews.id, Tangerang – Pemerintah melalui Kementerian pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendesak para kaum milenial agar tinggal di hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD).
"Sebenarnya tidak hanya pada integrasi moda transportasi, nanti arahnya juga ke pengembangan kawasan dan kota (urban development) sekaligus untuk pengurangan kawasan kumuh perkotaan," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, seperri yang dilansir Properti kompas.
Hal tersebut terlihat dari gencarnya dorongan untuk pembanguan hunian vertikal di kawasan perkotaan. Tujuannya yakni agar generasi milenial dapat memiliki hunian pertama yang sehat, berkualitas, serta nyaman dengan harga yang relatif terjangkau melalui pembiayaan dari pemerintah.
Kendati demikian, dalam pelaksanaannya, pemerintah terkendala oleh minimnya lahan di kawasan perkotaan untuk lokasi rumah tapak. Oleh sebab itu, pembangunan hunian vertikal menjadi pilihan bagi generasi milenial jika ingin tinggal dan bekerja di kawasan perkotaan.
“Pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen akan mendorong penggunaan tanah yang lebih efektif dan jumlah unit hunian yang cukup banyak," tambah PLT Sekretaris Jendral kementerian PUPR, Anita Firmanti.
Anita juga menyebut jika tinggal di hunian vertikal di kawasan perkotaan membuat generasi milenial lebih mudah menjangkau kawasan perkantoran dan komersial yang dekat dengan lokasi kerjanya.
Selain gencar dalam pembangunan hunian berbasis TOD, pemerintah juga mendorong perbankan untuk bisa memudahkan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk para kaum milenial.
Dengan begitu, mereka akan lebih mudah dan tertarik untuk menyisihkan penghasilannya agar dapat membeli rumah. Bak gayung bersambut, Direktur Bank Tabungan Negara (BNI), Hirwandi Gafar menyatakan bahwa pihaknya siap membantu generasi milenial agar dapat memiliki rumah layak huni.
Kini, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk ratusan ribu rumah di Indonesia, dan menjadi salah satu bank yang berfokus pada Program perumahan di Indonesia. (MDA)