PropertiNews.id, Tangerang – Meskipun Indonesia masih dilanda oleh pandemi
Covid-19, namun banyak yang optimis jika properti masih menjadi sektor yang
akan terus tumbuh. Hal tersebut dikarenakan tren kebutuhan perumahan masyarakat
yang terus meningkat.
Pengamat properti
dari Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, hingga saat ini kawasan
Tangerang masih memiliki daya tarik investasi di sektor properti yang cukup
menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan tersedianya infrastruktur penunjang
kawasan yang sangat memadai, sarana dan prasarana transportasi yang memudahkan
aksebilitas masyarakat yang terbilang lengkap, seperti mulai dari akses tol
hingga commuter line.
Menurut data
dari Indonesia Properti Wacth (IPW), secara umum memang tingkat penjualan
perumahan di wilayah Banten yang terdiri dari Serang, Cilegon, dan Tangerang
(Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang) mengalami
penurunan.
Begitu pula dengan
data dari Indonesia Property Market Index (RIPMI) 2020, median harga rumah
untuk wilayah Banten memang mengalami penurunan. Jika di Kuartal IV/2019 median
harganya berada di harga Rp15.808.824 per meter persegi, maka di Kuartal I/2020
ini turun menjadi Rp15.625.000 per meter persegi.
Tapi ada hal
menarik untuk wilayah Tangerang. Berdasarkan data dari RIPMI 2020, jika di
Kuartal IV/2019 median harga properti residensial di Tangerang tercatat di
angka Rp 15.972.222 per meter persegi, maka di Kuartal I/2020 di mana bulan
Maret pandemi Covid-19 berlangsung, harganya malah bergerak naik menjadi Rp16.319.444
per meter persegi. Lebih spesifik lagi, untuk median harga rumah di Tangerang
juga mengalami kenaikan harga. Jika di Kuartal IV/2019 harganya Rp15.789.474
per meter persegi, maka di Kuartal I/2020 menjadi Rp16.190.476 per meter
persegi.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja: Perencanaan Rumah Harus Memenuhi Standar
Di kawasan BSD dan
Serpong sendiri, banyak pengembang yang menawarkan landed house atau rumah tapak dengan harga yang terjangkau bagi
milenial serta dengan beragam promo menarik. (ZH)