PropertiNews.id, Tangerang – Kawasan Serpong hingga saat ini masih memiliki
nilai investasi properti yang terbilang cukup tinggi. Salah satu alasannya
adalah karena kawasan Serpong terus berkembang dan memiliki banyak potensi.
Oleh sebab itu, banyak investor yang sudah mulai menginvestasikan uangnya di
daerah ini. Terlebih lagi, di Serpong ada banyak pengembangan township seperti di BSD City (6.000 ha),
Summarecon Serpong (800 ha), Paramount Serpong (800 ha), dan lainnya.
Baik investasi
apartemen maupun investasi perumahan adalah sektor yang menjanjikan pada
properti. Terlebih lagi jika investasi dilakukan di kawasan yang berlokasi
strategis seperti di Serpong. Selain itu, kenaikan harga properti atau capital gain dari properti komersial di
Serpong juga dinilai lebih bagus saat kawasan ruko dan sekitarnya berkembang
menjadi area komersial, harga properti pun melonjak tinggi.
Baca Juga: Hingga Triwulan III, Realisasi Program Sejuta Rumah Capai 601.637 Unit
Ada beberapa
cara yang bisa dilakukan agar bisa untung saat bermain transaksi di sektor
properti ini. Misalnya, untuk produk rumah yang dibeli dengan harga Rp1 miliar,
maka bisa dijual lagi seharga Rp800 juta, secara cost of capital jadi lebih murah ketimbang kita menahan terlalu
lama properti yang dimiliki. Dengan begitu, kita masih memiliki properti dan
memiliki uang cash sebesar Rp200
juta. Modal yang dikeluarkan lebih murah di sisi lain kita juga mendapatkan
profit. Tapi perlu diingat, hal ini membutuhkan wawasan yang mendalam untuk
bisa menjual dan mendapatkan lagi produk yang sama dengan harga lebih murah.
Bila ditinjau
dari beberapa aspek, Serpong memang punya potensi hingga menjadikannya area
favorit bagi konsumen properti. Ditambah lagi, secara geografis Serpong berada
di antara Jakarta Selatan dan Kabupaten Bogor, yang mana kedua wilayah tersebut
juga tengah aktif membangun infrastruktur. (ZH)