PropertiNews.id,
Tangerang – Virus corona atau
COVID-19 membuat perekonomian menurun dan juga berdampak pada sektor properti.
Namun, pasar properti dan sewa di kota Depok masih cukup baik.
Penerapan protokol untuk mengurangi penyebaran virus
ini, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disingkat PSBB membuat pasar
berhenti bertansaksi dan hanya industri tertentu yang tetap diizinkan untuk
beroprasi.
Faktor itulah yang memengaruhi transaksi penjualan
property baik rumah baru maupun seken atau sewa rumah. Namun untuk beberapa
wilayah walaupun terjadi perlambatan, secara umum situasinya masih
cukup baik. Salah satu wilayah tersebut adalah Depok yang merupakan kota
penyangga Jakarta dan masih tetap menarik pasar property meskipun dihantam
pandemi.
Wabah virus corona jelas membuat pasar lebih slow, akan tetapi tidak menyurutkan
orang mencari hunian di daerah Depok ini. Beberapa lokasi di Depok juga
digemari para pekerja di Jakarta karena aksesnya mudah dan secara harga masih
terjangkau bagi kalangan ini.
Lokasi yang digemari oleh para pencari hunian di
Depok adalah Cinere, Limo, Meruyung, Krukut, hingga Sawangan yang dekat dengan
pintu tol baru. Ini juga termasuk untuk pasar sewa, orang suka berhunian di
sini karena yang kerja di daerah Blok M atau Sudirman cukup dengan masuk jalan
tol.
Selama COVID-19 tidak menyurutkan orang yang mencari
sewa propert. Rentangnya berkisar di bawah Rp50 juta/tahun untuk rumah tipe 50
meter persegi dengan luas tanah 80-100 meter persegi.
Untuk rumah seken secara harga memang turun karena
banyak pemilik rumah yang butuh uang atau BU dan ingin melepas propertinya.
Kondisi BU ini yang membuat harga jual menjadi di bawah rata-rata harga
pasarannya kalau ingin terjual cepat. (EC)