PropertiNews.id, Tangerang – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta segera
menerbitkan Kartu Jelajah langganan atau multi-trip
dalam waktu dekat. Rencananya, kartu ini akan diluncurkan pada 25 November
2019. Hal ini menyusul persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 21/447/DKSP/Srt/B
tertanggal 14 November 2019.
Dengan Kartu
Jelajah, pengguna MRT tidak akan perlu menunggu saat menempel kartu
untuk masuk ke peron. Saat ini, untuk bisa menaiki MRT masyarakat harus membeli
di loket (single trip) atau bisa juga
menggunakan kartu elektronik dari bank (U-Nik). Namun jika menggunakan U-Nik
tersebut, para pengguna mesti menunggu setidaknya 2 detik untuk memastikan
apakah kartu itu terbaca atau tidak.
“Bedanya kita
dengan kartu bank, gunanya sama, cuma kecepatannya. Kalau kartu single trip itu
0,2 detik, kartu bank hampir 2 detik. MTT pun akan cepat. Kalau kartu kita tuh
kita bahkan enggak perlu disentuh” kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan
PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi.
Effendi juga
menjelaskan, dengan ini masyarakat tidak perlu lagi refund saat tiba di stasiun tujuan. Ha ini dapat menghemat
waktu dan kerja dari para karyawan MRT Jakarta. Selain itu, sosialisasi juga
akan dilakukan kepada masyarakat.
“Sebelum
diluncurkan, kami akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
terlebih dahulu selama satu pekan, mulai Senin (18/11/2019)” kata Effendi.
Baca Juga : Ini Dia Tantangan Pemerintah Membangun Transportasi di Ibu Kota Baru
Jelajah MTT yang
diproduksi sebanyak 950.000 unit ini merupakan pembayaran non-tunai atau uang
elektronik berbasis chip (chip based) yang dirancang memiliki
validitas lebih lama sehingga dapat digunakan berulang kali.
Sebagaimana
tercantum dalam surat izin Bank Indonesia, MRT Jakarta juga melakukan
interkoneksi dan interoperabilitas dalam bentuk konvergensi teknis dengan kartu
KMT Kereta Commuter Indonesia (KCI) paling lambat 1 Januari 2022. (ZH)