Propertinews.id,
Tangerang –
Hunian yang terletak di kawasan pinggiran Jakarta saat ini masih banyak dicari
oleh masyarakat, terlebih di kawasan Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat bahkan
mencatat peningkatan pasokan propeti residensial tertinggi selama Kuartal III/2020
yakni 12,2 persen menjadi 140,9%.
Dengan pencapaian
ini, Jawa Barat berhasil unggul dibandingkan pusat kota DKI Jakarta dan kawasan
pinggiran lainnya, seperti Banten yang masih-masing menunjukkan kenaikan 11%
dengan indeks 144,5 dan kenaikan 5,2% dengan indeks 140,1. Suplai properti
residensial pada Kuartal III/2020 ini mengalami kenaikan 8,9 persen
dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Bahkan suplai properti pada paruh
ketiga tahun ini naik drastis hingga 24,9 persen secara tahunan (year on year).
Sedangkan
kawasan-kawasan di lokasi alternatif terutama di sekitar Tangerang dan Bekasi
masih memiliki peluang pertumbuhan RIPMI yang besar pada kuartal berikutnya.
“Ini tak lepas dari
pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi yang terus berjalan.
Kawasan-kawasan yang sebelumnya tidak terlalu diminati akan terlihat lebih
menarik karena lebih mudah diakses” jelas Country Manager Rumah.com, Marine
Novita dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: 2021, Pengembang Optimis Sektor Properti Bisa Tumbuh Hingga 30%
Karena itu pula minat
konsumen terhadap properti masih akan sangat bersifat value for money. Konsumen tidak akan keberatan mengalihkan
pencarian properti di lokasi alternatif seperti Tangerang, Bekasi dan kawasan
lainnya dengan harga yang lebih terjangkau.
Tidak hanya mengalami
kenaikan suplai, indeks harga properti pada kuartal III tahun ini juga
mengalami kenaikan 0,5% dengan perolehan angka 111,2. Kenaikan indeks harga
properti ini didorong oleh sektor rumah tapak (landed house).
Harga rumah tapak pun
diketahui mengalami peningkatan sebesar 1% dibandingkan dengan kuartal
sebelumnya dengan perolehan angka 116,1. Selain itu, angka indek-indeks ini
mengalami peningkatan 1,13% secara tahunan. (ZH)