PropertiNews.id, Tangerang – Pandemi COVID-19 atau virus corona di Indonesia
semakin bertambah. Hal ini berdampak pada pusat perbelanjaan seperti mal di
Jakarta yang mengalami penurunan pengunjung. Menurut Ketua Umum Hippindo
Budihardjo Iduansjah, penurunan kunjungan mal di seluruh Jakarta hari ini sudah
mencapai 50% dari normalnya.
“Pengunjung mal
hari ini drop. Hari ini (turun) 50% yang di DKI (pengunjung mal). Belum ada
(yang tutup). Tapi, Senin nanti kita rapat dengan APPBI, sudah ada rencana
untuk menanggulangi ini, tindakan preventif apa yang bakal diambil bersama ke
depan seperti apa dibahas di sana” katanya.
Rapat itu juga
akan membahas soal adanya kemungkinan opsi pengurangan harga sewa dan efisiensi
biaya operasional di mal sebagai imbas sepinya pengunjung. Satu hal yang tidak
kalah penting adalah terkait pencegahan penyebaran virus corona agar tidak
meluas karena mal adalah ruang publik dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap
tercukupi.
Sementara itu,
menurut pengaduan pedagang Plaza Atrium, waktu andalan saat jam istirahat kerja
atau makan siang kini tidak banyak membantu penjualan mereka. Salah satunya
dirasakan oleh penjual batik, Nurida. Ia mengaku omzetnya turun drastis akibat
dampak dari COVID-19.
“Drastis banget.
Kalau biasa omzet Rp4-5 juta, sekarang paling dapat R-1 juta/harinya. Jadi
drastis banget, drastis. Pengunjung juga dikit, berkurang banget” kata Nurida.
Baca Juga : Ronaldo Ubah Hotel Mewahnya Jadi Rumah Sakit Khusus Pasien Corona
Menurut pantauan
detik.com, seluruh lantai di West Mall Grand Indonesia terlihat sepi. Biasanya,
di akhir pekan mal ini selalu ramai dipenuhi oleh orang yang ingin berbelanja
atau sekedar jalan-jalan.
di kesempatan
berbeda, Corporate Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini juga mengakui
adanya penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan tersebut. Sejak ada beberapa
warga Indonesia yang dinyatakan positif corona, kunjungan ke mal itu anjlok
hingga 15% per hari.
Padahal,
sebelumnya kunjungan ke Grand Indonesia setiap harinya bisa mencapai 70.000
orang. Sehingga penurunan kali ini dirasa cukup memberatkan bagi para tenant yang ada di pusat perbelanjaan
tersebut. (ZH)