PropertiNews.id, Tangerang – Tahun ini, kawasan pusat bisnis atau Sudirman central
business district (SCBD) Jakarta, akan memiliki mal baru. Adapun mal tersebut bernama Astha
Mall yang rencananya akan segera digelar pembukaannya pada semester II/2020
mendatang.
Senior Assoicate
Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, terbatasnya
pasokan mal baru di SCBD Jakarta, tak terlepas dari aturan moratorium
pada 2013 lalu.
“Morotarium ini
membatasi pengembangan pusat perbelanjaan di Jakarta. Hal ini berpengaruh pada
pasokan baru. Selama tahun 2020 yang kita lihat ada 1 gedung, shopping center,
dia pengembangan dari District 8, itu baru ada lagi di CBD 7 tahun, jadi memang
CBD itu selama bertahun-tahun memang belum ada pasok baru”, kata Ferry.
Baca Juga : Pembangunan Capai 70%, Huntap di Palu Targetkan dapat Ditempati pada Desember 2020
Ferry
menambahkan, tren belanja online juga
berdampak luas pada kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Hal ini
menyebabkan tingkat okupansi terus turun dari tahun ke tahun akibat banyak
peritel atau penyewa yang menutup gerainya. Diprediksi, pusat perbelanjaan
untuk produk tertentu konsumen itu lebih memilih membeli secara online.
Hal seperti ini
menjadi bahan pertimbangan bagi pengembang untuk membangun pusat perbelanjaan
baru. Sementara pasokan kumulatif di seluruh kawasan Jabodetabek hingga 2020 tercatat seluas 4,8 juta meter persegi, dengan 70 persen
diantaranya merupakan mal sewa.
Astha Mall
sendiri dikembangkan oleh Agung Sedayu Group, meliputi PT Agung Sedayu Retail
Indonesia. Untuk merealisasikan Astha Mall, Agung Sedayu dikabarkan telah menggelontorkan dana hingga Rp200 miliar.
Kehadiran Ashta
Mall ini nantinya akan menggenapi pusat perbelanjaan lainnya di SCBD Jakarta yang telah lebih dulu beroperasi yakni
Pacific Place, FX Senayan, Senayan City, Plaza Senayan, Grand Indonesia
Shopping Town, Plaza Indonesia, Lotte Shopping Avenue, Kuningan City,
Ambassador Mall, Rasuna Epicentrum dan Plaza Festival Kuningan.
Adapun saat ini
pasokan mal baru di seluruh kawasan Jabodetabek terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Per tahun 2020, pasokan mal baru di Jabodetabek totalnya
seluas 1,4 juta meter persegi. (ZH)