PropertiNews.id, Tangerang – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
sekaligus Pelaksana tugas sementara Menteri Perhubungan, Luhut Binsar
Pandjaitan mengungkapkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan molor dari
target penyelesaian yakni 2021, karena adanya pandemi COVID-19 atau virus
corona.
“(Target) Kereta
Api Cepat Jakarta itu perlu direschedule. Karena kan itu berhenti juga
sekarang, tidak banyak kegiatan. Pasti tertunda. Overcost-nya masih kita hitung akibat tertunda. Tapi kalau (kereta
semi cepat) Jakarta-Surabaya belum kami bicarakan” kata Luhut.
Luhut juga belum
bisa memastikan sampai kapan proyek ini akan molor. Mengenai keterlibatan
pekerja China, dia juga mengaku heran masih ada orang yang mempertanyakan
legalitas mereka, termasuk pada proyek-proyek lain.
Sebelumnya, Staf
Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung kembali dilanjutkan setelah sempat dihentikan selama dua minggu
sejak awal Maret 2020 karena pandemi.
Namun, pasca
menyebarnya virus corona di Indonesia, tidak terlihat ada kegiatan pembangunan
kembali. Di sisi lain, setelah kembali normal, diharapkan konstruksi keceta
cepat dapat dilakukan percepatan pengerjaan sehingga dapat tetap bisa selesai
sesuai jadwal.
Baca Juga : Progres Pembangunan LRT Jabodebek Tahap I Sudah Capai 70,9%
PT Kereta Cepat
Indonesia China (KCIC) sendiri disebut sudah melakukan berbagai rekomendasi
yang diminta oleh Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR, sehingga
proyek sudah bisa dilanjutkan kembali.
Hal itu dilakukan
karena sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kelanjutan
pengerjaan kereta cepat ini masih bisa berlangsung selama pandemi namun harus
tetap mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku.
Molornya
pengerjaan proyek ini juga disebabkan karena terhambatnya arus logistik bahan
baku dari China. Selain itu, sejumlah pekerja khususnya yang menduduki level
manajemen, masih tertahan di Negeri Tirai Bambu pasca libur Imlek karena wabah
ini. (ZH)