PropertiNews.id, Tangerang – Sebanyak 2.194 rumah warga korban bencana banjir
bandang dan longsor di empat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan direlokasi. Hal
itu menyusul tanah lingkungan sekitar yang rawan terjadi longsor dan
membahayakan penduduk.
Presiden Joko
Widodo melakukan kunjungan ke lokasi bencana tanah longsor Bogor. Dalam
kunjungannya, Jokowi meminta kepada pemerintah setempat untuk segera menentukan
lokasi relokasi warga terdampak bencana.
“Saya sampaikan
agar Bu Bupati, Pak Gubernur tentukan lokasi secepatnya. Kalau memang itu
memakai lahan PTPN itu bagian dari pemerintah pusat akan perintahkan ke Menteri
BUMN agar segera diberikan, secepat-cepatnya” kata Jokowi.
Adapun, hasil
perhitungan terakhir setidaknya dibutuhkan lahan seluas 81,7 hektare (ha).
Sebanyak 57,98 ha lahan dibutuhkan untuk relokasi sebagian penduduk di
Kecamatan Sukajaya. Sisanya, 7,2 ha di kecamatan Cigudeg dan 16,52 ha di
kecamatan Nanggung.
Menyiapkan
rencana relokasi tersebut, pihak Kementerian PUPR akan berkoordinasi terlebih
dahulu dengan Pemerintah Daerah Bogor untuk memastikan lahan yang sudah dipilih
untuk relokasi itu sudah aman.
“Rencananya kita
akan rapat bersama Pemda Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), untuk
memastikan lahan-lahan yang akan dipakai untuk relokasi tentunya itu harus
dipastikan dulu secara geologis aman” kata Kasubdit Penyediaan Rumah Tapak
Khusus dan Rumah Tapak Negara Kementerian PUPR, Teddy Paul H Siagian.
Baca Juga : Progres Konstruksi Tol Serpong-Cinere Sudah Mencapai 81,12 Persen
Sementara,
Bupati Bogor, Ade Yasin menargetkan hunian tetap bagi warga korban dan
terdampak bencana, rampung sebelum Ramadan yang jatuh pada Mei 2020 mendatang.
“Demi kenyamanan
masyarakat. Hunian sementara yang layak menjadi prioritas kami dan pembangunan
hunian tetap ditarget selesai sebelum bulan Ramadan” kata Ade.
Pemerintah
rencananya meyiapkan 15 titik relokasi yang seluruhnya berada di wilayah
Kecamatan Cigudeg. Yakni lima relokasi di lahan milik PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) VIII seluas 20,48 hektare, kemudian lahan perusahaan bukan PTPN seluas
59,5 hektare dan dua lokasi di lahan milik warga seluas 1,72 hektare. (ZH)