PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terus berupaya untuk mengurangi pengangguran di tengah pandemi COVID-19
melalui program-program yang ada. Seperti terus melanjutkan program peningkatan
kualitas Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Indonesia melalui program Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang lebih di kenal dengan bedah rumah.
Dengan adanya program yang dibuat ini, Kementerian PUPR berupaya menciptakan
lapangan pekerjaan baru.
Pada tahun 2020
ini, adapun peningkatan kualitas rumah di 449 Kabupaten/Kota dan membangun
rumah baru di 151 Kabupaten/Kota dengan memakan anggaran sebesar Rp4,6 triliun.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan, program BSPS ini dilakukan untuk membantu
masyarakat yang terdampak panndemi COVID-19. Ada pun metode yang dilakukan
melalui Padat Karya Tunai (PKT) dengan tujuan untuk mempertahankan daya beli
masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
“Ini merupakan
bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk
menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang
untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas
hidup para penerima bantuan dengan memilki rumah yang lebih layak, sehat dan
nyaman” kata Basuki.
Adapun program
BSPS salah satunya disalurkan di Provinsi Bengkulu yaitu sebanyak 2.000 unit
RTLH agar menjadi hunian layak huni. Melalui program BSPS ini, bantuan yang
diberikan untuk peningkatan kualitas rumah mencapai Rp17,5 juta dengan total
anggaran Rp35 miliar.
Baca Juga : Pembangunan Mega Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar, Sudah Capai Tahap Akhir
Untuk
peningkatan kualitas rumah swadaya dilakukan secara dua tahap yaitu 1344 unit
di tahap I yang merupakan 7 kabupaten diantaranya Kabuaten Bengkulu Utara
sebanyak 320 unit, Kabupaten Bengkulu Tengah 105 unit, Kabupaten Lebong 131
unit, Kabupaten Rejang Lebong 298 unit, Kabupaten Seluma 110 unit, Kabupaten
Kaur 200 unit, dan Kabupaten Mukomuko 180 unit.
Sedangkan untuk tahap II akan ada 656 unit rumah yang di bedah, namun
untuk wilayah nya masih dalam tahap pendataan.
Walaupun program
terus berjalan selama masa pandemi, pelaksanaan bedah rumah tetap memperhatikan
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Seperti menjaga
jarak, selalu menggunakan masker, dan penyediaan hand sanitizer di lapangan. (ZH)