PropertiNews.id, Tangerang – Pada Kuartal III 2021, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pendapatan hingga Rp10,9 triliun. Jumlah ini tumbuh 44,20 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2020 yakni di posisi Rp7,59 triliun. Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang drastis menjadi rugi Rp573,29 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,34 triliun.
CEO LPKR John Riady mengatakan, pendapatan dari bisnis real estate development meningkat 26 persen menjadi Rp3 triliun dari Rp2,4 triliun. Hal tersebut didukung oleh serah terima apartemen yang siap huni dari produk rumah tapak pada 2020.
“Pendapatan dari real estate management & services juga menyumbang 72,7 persen dari total pendapatan sembilan bulan pertama 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya” kata John dalam keterangan tertulisnya.
John menambahkan, bisnis properti dan layanan kesehatan perseroan terus menunjukkan kinerja yang kuat. Pada kuartal III 2021, pra penjualan properti meningkat 71 persen menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan dengan Rp2,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Bisnis rumah sakit juga terus menunjukkan sinyal positif dengan semakin seringnya dikunjungi untuk perawatan medis non Covid-19 menyusul level pembatasan mobilitas yang semakin menurun. Mal Lippo Karawaci juga telah dibuka kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Adapun untuk bisnis rumah sakit melaporkan pertumbuhan YoY (year on year) sebesar 47 persen menjadi Rp5,9 triliun dari Rp4,0 triliun pada sembilan bulan di 2020. Secara keseluruhan, bisnis rumah sakit menyumbang sebagian besar pendapatan LPKR yakni sebesar 53,7 persen.
EBITDA Lippo Karawaci pada Kuartal III 2021 meningkat 84,2 persen YoY menjadi Rp2,9 triliun dibandingkan Rp1,6 triliun pada Kuartal III 2020. (ZH)