PropertiNews.id, Tangerang – Pandemi Covid-19 berdampak cukup besar pada pasar
properti di Asia Pasifik termasuk di tanah air. Namun seiring berjalannya
waktu, pasar properti bisa mulai bangkit kembali. Pada Kuartal III/2020, volume
transaksi properti mengalami peningkatan 35% dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun lalu.
Geliat investasi
di kuartal ketiga didorong oleh peningkatan aktivitas di sejumlah pasar Asia
Utara, terutama di Tiongkok (-10 persen year on year), Korea Selatan (-2
persen year on year) dan Jepang (-18 persen year on year). Selain
itu, investasi di Australia (-45 persen secara tahunan) dan Hong Kong (-27
persen secara tahunan) masih tetap lemah selama kuartal tersebut.
“Pertanda utama
dimulainya kembali aktivitas investasi pada kuartal ketiga dengan volume
investasi yang meningkat di Tiongkok, Korea, dan Jepang” kata CEO Pasar Modal
JLL Asia Pasifik Stuart Crow dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya,
transaksi properti meningkat seiring dimulainya kembali aktivitas ekonomi di
masing-masing negara. Tokyo dan Seoul merupakan dua kota dengan nilai investasi
tertinggi pada 2020.
Hasil riset JLL
pada Kuartal II ini menemukan bahwa adanya peningkatan kinerja logistik dan
pusat data. Selama Kuartal III, pasar industri yang lebih luas menunjukkan kinerja
yang kuat dengan pertumbuhan transaksi mencapai 76% dibanding tahun lalu,
dimana bisnis logistik dan pusat data menjadi pendorong utama.
Baca Juga: Hingga Pertengahan November 2020, Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Capai 73%
Kemudian
menumbuhkan kembali kepercayaan investor selama masa pemulihan ditunjang oleh
kembalinya aktivitas para manajer investasi di kuartal ketiga. Sebaliknya,
kegiatan di paruh pertama 2020 didominasi oleh investor pribadi karena manajer
investasi menunggu kejelasan sebelum menaruh modal. (ZH)