PropertiNews.id, Tangerang - Selama ini kawasan pemukiman penyangga Ibukota hanya difokuskan pada area-area besar seperti Tangerang, Depok, dan Bekasi. Ketika lahan semakin menyempit, para pengembang mulai memperluas proyek pemukiman ke area-area yang masih banyak menyediakan lahan kosong dan berharga murah, salah satunya Maja.
Maja rencananya akan dijadikan sebagai kota baru bukan kota mandiri. Menurut Ketua REI Banten, Soeleman atau akrab disapa Eman ini mengatakan bahwa Maja belum bisa dianggap sebagai kota mandiri karena masih banyak hal yang harus dibenahi dan Maja masih membutuhkan bantuan dari kota-kota di sekitarnya.
Kota Baru Publik Maja diharapkan dapat menjadi solusi bagi minimnya pemukiman yang diperuntukkan bagi para karyawan dan buruh, mengingat mayoritas warga Maja adalah para pekerja yang mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya. Kota Baru Publik Maja hadir karena tingginya kebutuhan para pekerja akan tempat tinggal murah.
Program pengembangan Megapolitan Jabodetabek oleh pemerintah memang akan banyak berdampak pada daerah-daerah yang belum tersentuh banyak pengembang. Eman menambahkan bahwa sudah ada 4 pengembang besar yang akan terlibat dalam pembangunan Kota Baru Publik Maja diantaranya Perum Perumnas, PT Agung Podomoro Land Tbk, PT Nusa Graha Perkasa, dan PT Hanson International Tbk.
REI juga berusaha melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemda sekitar Maja untuk mendukung pembangunan Kota Baru Publik Maja, karena untuk menjadi kota baru, Maja masih perlu banyak akses, seperti kemudahan transportasi yang saat ini baru ada kereta saja.
Diprediksi Kota Baru Publik Maja akan dihuni hingga 1,5 juta penduduk 20 tahun mendatang jika Maja sudah menjadi kota dengan konsep smart green dan inclusive city. Ini jadi peluang besar bagi para pengembang untuk dapatkan keuntungan sebesar-besarnya.