PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) berencana untuk menambah alokasi subsidi KPR (Kredit Pemilikan Rumah
) sebagai bagian dari upaya mempercepat pembangunan rumah Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR). Alokasi tambahan subsidi bakal diberikan ke PT
Bank Tabungan Negara (BTN) yang fokus menggarap KPR.
Guna mempercepat penyaluran Fasilitas
Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP), Kementerian PUPR menambah kuota subsidi untuk pemberian rumah MBR
sekitar 2.467 unit.
Lewat tambahan kuota FLPP, BTN berharap KPR
perseroan akan tumbuh lebih baik. Potensi perncairan KPR Subsidi pada semester
II diperkirakan akan mencapai 28.000 unit. Sementara untuk KPR Non Subsidi,
potensi bisa terealisasi sekitar 16.000 unit.
“Kami mengapresiasi langkah Kementerian
PUPR yang memberikan kepercayaan kepada Bank BTN menggunakan kuota FLPP untuk
mempercepat pencapaian program Sejuta Rumah” kata Pelaksana Tugas Direktur
Utama Bank BTN, Oni Febriarto Raharjo.
Per
Juli 2019, Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan perumahan untuk Program
Sejuta Rumah sebanyak 503.974 unit dengan nilai kredit sebesar Rp 43,64
triliun. Dengan rincian untuk KPR sebanyak 135.893 unit dan dukungan kredit
konstruksi belum KPR 368.081 unit.
Khusus
untuk segmen subsidi, BTN telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebanyak
111.823 unit dalam bentuk KPR Subsidi dan sebanyak 251.550 unit untuk dukungan
kredit konstruksi belum KPR.
Baca
Juga : Kualitas Rumah Bagi MBR Dikeluhkan, PUPR Akan Revisi Aturan
Untuk
mencapai target 2019, BTN juga telah memperbaiki performa bisnisnya khususnya
dalam pencapaian kredit dan Dana Pihak Ketiga. Berdasarkan catatan Perseroan,
per Juli 2019 kredit dan pembiayaan BTN tumbuh 18,03 persen dibandingkan
periode yang sama tahun lalu. Adapun per Juli 2019, BTN telah menyalurkan
kredit sebesar Rp 251,98 triliun lebih tinggi dibandingkan Juli 2018 sebesar Rp
213,50 triliun. (ZH)