PropertiNews.id, Tangerang – Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) akan
mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur kereta api (KA) rute
Rangkasbitung-Pandeglang. Reaktivasi jalur ini akan dimulai dalam waktu dekat
dan ditargetkan rampung pada akhir 2020.
Adapun reaktivasi
berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap pertama yang akan selesai pada akhir
tahun ini, meliputi jalur Rangkasbitung-Pandeglang dengan
jarak sekitar 18,7 km.
“Proyek kita
yang lain adalah reaktivasi dari Rangkasbitung ke selatan, namanya Labuan. Tapi
tahap awal kita buat sampai Pandeglang dulu, dan ini insyaallah akhir tahun ini
selesai.” kata Budi, selaku Menteri Perhubungan.
Budi juga
menjelaskan, pihaknya akan fokus meningkatkan elektrifikasi pada tahap pertama.
Artinya, jalur Rangkasbitung-Pandeglag tetap akan menggunakan kereta lokal, bukan
KRL.
Nantinya
perkembangan kereta api akan bergantung pada animo masyarakat. Apabila perjalanan kereta rute tersebut telah mencapai 50
perhari, pihaknya berencana akan menggantinya
dengan KRL.
“Nanti one day kalau sudah dibutuhkan
permintaan banyak, baru kita tingkatkan. Kalau sudah di atas 50 perjalanan sehari,
kita pakai KRL. Kalau lebih dari 100, baru kita double track (rel ganda)” tambah Budi.
Namun ternyata, reaktivasi
jalur Rangkasbitung-Pandeglang bukanlah
hal yang mudah. Pasalnya, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). saat ini sudah terdapat 1.51
bidang rumah yang telah terbangun liar di atas rel.
Baca Juga : Menteri ATR/BPN Resmikan Loket Online Kantor Pertanahan di Tangerang
Oleh sebab itu,
pihak Kemenhub akan melakukan penertiban atau menggusur ribuan rumah tersebut.
Proses penertiban itu sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu.
Saat ini,
pembebasan lahan memasuki tahap appraisal melalui lembaga independen seperti
Kantor Jasa Penilai Publlik (KJPP) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Nantinya, warga yang menempati daerah tersebut akan
diberikan nilai penggantian wajar bangunan yang disesuaikan dengan kondisi
rumah. (ZH)