propertinews.id, Tangerang – Sebagai alternatif lain dari menabung sekaligus sebagai strategi yang tepat untuk mempersiapkan masa depan yang matang, investasi menjadi cara menyimpan uang yang semakin menarik minat masyarakat. Berbagai bidang dapat diinvestasikan, mulai dari investasi saham, investasi emas, hingga investasi properti.
Tercatat pada kuartal I 2021, properti menjadi nilai investasi yang paling tinggi minatnya dengan realisasi pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Total nilai investasi ini mencapai Rp22,145 triliun dan meningkat drastis dari tahun 2020 yang hanya mencapai Rp17,8 triliun.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Bahlil Lahadalia selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) konferensi pers secara virtual. Secara tidak langsung, kelonjakan investasi properti yang terjadi ini juga dapat turut mempercepat sistem Online Single Submission (OSS) versi UU Cipta Kerja yang akan segera diterapkan pada Juni mendatang.
“Ini bagian dari strategi untuk memberikan kepastian bagi pengusaha, kemudahan, efisiensi, dan transparansi dalam proses pelayanan. Saat ini harus berubah untuk melakukan izin secara terbuka, tidak bisa tertutup-tertutup," tambah Bahlil terkait peningkatan investasi dan pengaruhnya pada cipta kerja.
Faktor penunjang mengenai minat masyarakat yang menjadi daya tarik properti kini bukan lagi terkait lokasi, melainkan lebih mempertimbangkan ketersediaan infratsruktur serta aksesibilitas terbaik untuk transportasi. Dengan begitu developer yang berniat menjual atau menawarkan properti, harus mempertimbangkan kedua faktor tersebut agar properti semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tak ketinggalan, fasilitas juga menjadi faktor penunjang apakah properti tersebut memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh properti lain, Jadi, pastikan properti yang Anda tawarkan juga turut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan nilainya terus bertambah setiap tahun sehingga mampu memunculkan kebangkitan sektor properti di tengah pandemi. (JES)