PropertiNews.id, Tangerang – Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia
memberikan dampak yang cukup serius juga bagi sektor properti khususnya
perumahan. Seperti menurunnya tingkat penjualan hunian berupa perubahan di
Provinsi Banten.
Riset yang
dilakukan oleh Indonesia Property Watch
(IPW) menyatakan bahwa secara umum tingkat penjualan pasar perumahan primer di
wilayah Banten yang terdiri dari Serang, Cilegon, dan Tangerang Raya mengalami
penurunan cukup tajam dari sisi jumlah unit maupun nilai penjualan pada kuartal
I-2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Nilai penjualan
pasar perumahan Banten menukik 49,5 persen dan diperkirakan berlanjut pada
triwulan berikutnya. Penurunan ini terendah dalam 2 tahun terakhir” kata
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda dalam laporan yang
diterima oleh Kompas.com.
Ali juga
menambahkan, nilai penjualan perumahan wilayah Banten di kuartal I-2020 merosot
tajam menjadi Rp391,62 miliar atau turun sebesar 49,5 persen (qtq).
Nilai tersebut
juga lebih rendah 42,4 persen (yoy)
dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu. Adapun penurunan tertinggi
terjadi di wilayah Serang sebesar 56,8 persen, lalu Tangerang sebesar 49,6
persen, dan Cilegon mengalami penurunan sebesar 26,2 persen.
Baca Juga : Colliers Indonesia: Sektor Sewa Perkantoran di CBD Jakarta Ikut Kena Imbas COVID-19
IPW juga
mencatat bahwa ada penurunan pertumbuhan permintaan untuk hunian. Selain itu,
pasar end user dengan segmen harga
murah juga ikut turun. Rumah yang harganya di bawah Rp300 juta justru mengalami
penurunan paling besar di antara kelas hunian lainnya dengan penurunan
permintaan mencapai 62,4 persen.
Sementara segmen
atas yang notabene investor tetap mempunyai daya beli dan bahkan dapat menjadi
‘penyelamat’ pasar perumahan saat situasi pandemi virus corona mulai membaik.
Sebelumnya telah
diberitakan juga bahwa penjualan hunian vertikal di Jakarta dan Surabaya juga
mengalami penurunan selama kuartal pertama pada tahun 2020. (ZH)